UGM Terjunkan 14 Tenaga Medis ke Aceh Utara, Prioritas Tangani Krisis Air Bersih RS Lhoksukon

WhatsApp Image 2025 12 05 at 17.31.08

BicaraPlus—Academic Health System (AHS) Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), telah menerjunkan tim pengabdian gelombang kedua ke Banda Aceh. Kehadiran tim ini menandai keberlanjutan upaya darurat kesehatan yang dilakukan UGM untuk mempercepat pemulihan layanan medis di wilayah yang terdampak bencana.

Dr. dr. Sudadi Sp.An., KNA., KAR., perwakilan dari tim AHS UGM, menyatakan keberangkatan kali ini difasilitasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh. Berdasarkan koordinasi dengan Pusat Darurat Krisis Kesehatan (Health Emergency Operational Center atau HEOC) Provinsi Aceh, tim gelombang kedua berjumlah 14 orang. Mereka akan ditempatkan secara spesifik di Rumah Sakit dr. Muchtar Hasbi, Lhoksukon, Aceh Utara.

“Pemberangkatan tim kedua ini difasilitasi oleh Sekda yang juga merupakan KAGAMA, melalui jalur udara dan jalur laut. Total sebanyak 14 orang,” ujar Sudadi, Selasa (9/12).

Minimnya Tenaga Medis dan Krisis Air Bersih

Sudadi mengungkapkan kondisi memprihatinkan di RS dr. Muchtar Hasbi. Ia menyoroti minimnya jumlah tenaga medis yang menjadi penghambat utama optimalisasi pelayanan kesehatan pasca-bencana. Selain isu SDM, kendala fundamental lain yang dihadapi adalah krisis air bersih.

“Yang menjadi kendala adalah penyediaan air bersih. Tandon air yang di bawah kena lumpur semua, yang di atas cadangannya tidak terlalu banyak, itu dipakai dalam waktu sehari sudah habis,” papar Sudadi.

Menanggapi krisis infrastruktur ini, tim AHS UGM telah berkoordinasi dengan Dekanat FK-KMK UGM untuk memfasilitasi pengadaan solusi semi permanen. Solusi tersebut mencakup pembuatan tower dan perbaikan jalur pipa untuk memastikan air bersih dapat tersalurkan ke ruang rawat inap rumah sakit.

Pembagian Tugas dan Perluasan Lokasi Intervensi

Tim AHS UGM yang telah tiba di rumah sakit pada Sabtu (6/12) dibagi menjadi dua kelompok. Tiga tenaga medis difokuskan di IGD dan Poliklinik RS dr. Muchtar Hasbi, yang dipersiapkan sebagai tempat rujukan rawat inap. Sementara tim kedua dikerahkan ke Kecamatan Langkahan, area dengan jumlah masyarakat terdampak bencana yang sangat tinggi.

Data penanganan menunjukkan beban kerja yang substansial pada Sabtu, tim menangani sekitar 90 pasien, dan angka tersebut meningkat menjadi 110 pasien pada Minggu (7/12).

Selain melanjutkan intervensi di Aceh Utara, UGM sedang mempersiapkan tim bantuan selanjutnya yang rencananya akan diterjunkan di Kabupaten Bener Meriah. Meskipun dampak bencana terhadap populasi di Bener Meriah tidak masif, wilayah tersebut dilaporkan terisolir, sehingga memerlukan dukungan logistik dan medis segera.

Rencana pengerahan tim ke Bener Meriah dijadwalkan pada Kamis (11/12) mendatang setelah koordinasi lanjutan dengan Pusat Darurat Krisis Kesehatan setempat mengenai kriteria spesifik tenaga medis yang dibutuhkan.

Bagikan