The Conjuring: Last Rites, Horor yang Menyentuh, Perpisahan yang Layak

download 11

BicaraPlus – Ada satu pertanyaan yang sering muncul setiap kali sebuah waralaba horor panjang sampai di ujung jalan: apakah film terakhirnya bisa memberi penutup yang pantas, atau sekadar jadi pengulangan formula?

Dalam The Conjuring: Last Rites, jawabannya jelas, ini adalah penutup yang emosional, kuat, dan menurut saya pribadi, film terbaik kedua di seluruh Conjuring Universe.

Ed dan Lorraine, Lebih dari Sekadar Pemburu Hantu

Apa yang membuat The Conjuring: Last Rites menonjol bukan hanya hantunya, bukan juga jump scare yang (jujur saja) sebagian masih bermain di jalur aman. Yang membuat film ini berbeda adalah bagaimana ia memberi kita kesempatan terakhir untuk benar-benar menyelami karakter Ed dan Lorraine Warren.

Patrick Wilson dan Vera Farmiga tidak lagi sekadar menjadi wajah franchise ini; mereka sudah seperti jantungnya. Di sini, mereka tampil dengan kedalaman yang lebih personal, rapuh, lelah, tapi tetap saling menopang. Horornya mungkin bikin jantung berpacu, tapi emosinya yang bikin dada sesak.

Nostalgia yang Menghantui

Dengan latar 1980-an dan kilas balik ke 1960-an, film ini terasa seperti kotak kenangan. Musik, tone visual, dan atmosfernya seolah membawa kita kembali ke akar horor klasik: mencekam, tapi juga intim. Saat flashback muncul, penonton diseret bukan hanya ke dalam kisah horor, tapi juga ke dalam arsip keluarga Warren.

Apakah Filmnya Sempurna? Tentu Tidak.

Mari jujur, The Conjuring: Last Ritesmasih punya problem pacing. Beberapa adegan terasa bertele-tele, beberapa jump scare terlalu bisa ditebak. Kritik yang bilang film ini tidak sekuat The Conjuring pertama juga ada benarnya. Tapi di tengah kelemahan itu, ada satu kekuatan yang jarang dimiliki film horor modern: keberanian untuk sentimental. Dan itu, buat saya, justru yang membuatnya lebih berharga.

Posisinya di Semesta Conjuring

Kalau harus menyusun peringkat pribadi, saya tetap menaruh The Conjuring (2013) di puncak. Film itu adalah definisi ulang horor modern. Tapi setelahnya, ya The Conjuring: Last Rites inilah yang pantas duduk di posisi kedua. Di atas The Conjuring 2, di atas Annabelle: Creation, bahkan jauh di atas The Nun atau The Devil Made Me Do It. Kenapa? Karena ia bukan hanya menutup, tapi juga memberi makna pada seluruh perjalanan.

Lebih dari Horor

Akhirnya, The Conjuring: Last Rites mengingatkan kita bahwa waralaba ini sejak awal tidak pernah sekadar tentang hantu. Tetapi, tentang cinta, tentang keluarga, tentang bagaimana kepercayaan bisa bertahan bahkan di tengah kegelapan paling pekat. Dan di titik itu, film ini berhasil.

The Conjuring: Last Rites mungkin bukan penutup yang sempurna, tetapi menjadi film perpisahan yang indah.

Bagikan