Terungkap: Kasino Warkop DKI Ternyata Keponakan Jenderal Hoegeng, Polisi Paling Jujur Sepanjang Masa

202109212046 main.cropped 1632231987

BicaraPlus – Siapa yang tak kenal Kasino Warkop DKI? Komedian cerdas dengan gaya khasnya ini memang sudah lama berpulang, tapi lawakan dan namanya tak pernah benar-benar hilang dari ingatan publik. Bersama Dono dan Indro, ia menghibur jutaan orang lewat film-film legendaris dan siaran radio yang sarat kritik sosial.

Belakangan, muncul fakta menarik yang bikin banyak orang terkejut. Ternyata, pria bernama asli Kasino Hadiwibowo itu adalah keponakan dari sosok polisi legendaris, Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Kapolri yang namanya abadi sebagai simbol kejujuran dan keberanian di tengah arus korupsi rezim Orde Baru.

body image 2021092120 2 1

Foto Lawas, Fakta Baru

Kisah ini terungkap lewat unggahan Hanna Kasino, putri semata wayang Kasino. Dalam akun Instagramnya, Hanna membagikan foto lama pernikahan kedua orang tuanya, Kasino dan Amarmini, pada 30 April 1976.

Yang bikin heboh, ternyata Jenderal Hoegeng hadir langsung sebagai wali nikah pasangan itu. “Nyokap dikirimin foto saat dia dan bokap kawin. Saat itu Opa Hoegeng jadi walinya,” tulis Hanna dengan penuh haru.

Foto itu sendiri dikirimkan oleh Rama Hoegeng, cucu Jenderal Hoegeng. Ada dua potret bersejarah: yang pertama memperlihatkan momen akad nikah Kasino dan Amarmini, sementara foto kedua memperlihatkan mereka berpose bersama Hoegeng dan istrinya, Meriyati Roeslani.

“Senang banget lihat fotonya. Masih bersih banget fotonya. Oma Merry yang simpan ya? Apik banget,” kata Hanna.

Kasino, Warkop, dan Keberanian Melawan Arus

Fakta bahwa Hoegeng jadi wali nikah Kasino jelas bukan perkara sepele. Pada masa itu, Hoegeng sudah lama “dicekal” dari banyak acara publik karena sikap lurusnya yang anti-korupsi dan berani mengkritik pemerintahan Orde Baru.

Bahkan sahabatnya, ekonom senior Soemitro Djojohadikoesoemo, pernah gagal menjadikan Hoegeng sebagai wali nikah putranya, Prabowo Subianto, yang menikahi Titiek Soeharto. Alasannya sederhana, Soeharto tak mengizinkan Hoegeng hadir. Titik.

Namun Kasino berbeda. Dengan segala konsekuensi, ia tetap mengundang Hoegeng. Sebagai komedian yang sering menyelipkan kritik sosial lewat Warkop DKI, langkah Kasino terasa selaras: berani, jenaka, tapi sekaligus tajam.

Tak heran jargon Warkop yang melegenda adalah: “Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.”

Dua Sosok, Dua Warisan

Sekilas, Kasino dan Hoegeng mungkin terlihat jauh berbeda: yang satu komedian, yang satu jenderal polisi. Tapi keduanya punya benang merah, sama-sama teguh pada prinsip dan dicintai publik karena kejujuran serta keberaniannya.

Kasino dikenang lewat 34 film dan puluhan karya lawakan yang masih segar hingga kini. Hoegeng dikenang sebagai “polisi jujur terakhir” yang tak gentar melawan korupsi, meski harus dibungkam dan dijauhi rezim.

Kini, lewat sebuah foto pernikahan sederhana di tahun 1976, publik kembali diingatkan, ada hubungan darah dan juga persamaan sikap antara dua sosok yang namanya abadi dalam ingatan bangsa.

Foto: Dok. Pribadi/RamaHoegeng

Bagikan