
BicaraPlus – Pemerintah menegaskan kembali komitmennya memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai program yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Salah satunya, Program Sekolah Rakyat, inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang kini telah berdiri di 165 lokasi di seluruh Indonesia.
“Program Sekolah Rakyat ini diinisiasi langsung oleh Bapak Presiden. Tahun ini sudah berjalan di 165 titik dan akan diresmikan akhir tahun,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 di Tangerang Selatan, kemarin.
Di sekolah itu, Teddy menyaksikan siswa-siswi menari, melukis, dan memainkan alat musik tradisional. Di matanya, bakat-bakat itu bukan sekadar hiburan sore, melainkan cerminan potensi besar generasi muda yang membutuhkan wadah dan kesempatan.
“Anak-anak ini luar biasa. Tapi potensi sebesar ini hanya bisa tumbuh kalau akses pendidikan merata,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat tak hanya soal ruang kelas dan buku pelajaran. Pemerintah menggabungkannya dengan dukungan gizi, layanan kesehatan, dan bahkan tempat tinggal bagi siswa yang membutuhkan. Ide besarnya sederhana: memastikan tak ada anak Indonesia yang tertinggal hanya karena lahir di keluarga kurang mampu.
“Presiden ingin semua anak berhak dan bisa bersekolah. Baik mereka yang pernah putus sekolah, belum pernah sekolah, atau terkendala ekonomi. Di sinilah mereka bisa mulai lagi, belajar lagi, punya keterampilan lagi,” tutur Teddy.
Di kesempatan yang sama, Teddy juga menyinggung soal bantuan langsung tunai (BLT) tambahan yang baru saja diumumkan pemerintah pada Jumat, 17 Oktober lalu. Bantuan ini menyasar masyarakat di Desil 1 hingga 4, dengan periode penyaluran Oktober hingga Desember 2025.
Total 35,4 juta keluarga penerima manfaat akan mendapat Rp900 ribu untuk tiga bulan — diambil langsung lewat rekening bank atau kantor pos. Dana ini, kata Teddy, berasal dari efisiensi anggaran yang dilakukan sejak awal tahun.
“Totalnya Rp30 triliun, hasil efisiensi dari program yang belum mendesak atau belum berjalan optimal. Jadi, anggarannya kami alihkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan,” jelasnya.
BLT tambahan itu diharapkan dapat meringankan beban keluarga miskin, membantu biaya sekolah anak, sekaligus menjaga daya beli menjelang akhir tahun. “Mulai Senin depan sudah bisa dicairkan. Sekali ambil, langsung Rp900 ribu,” kata Teddy.
Menjelang genap satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, pemerintah menyebut sejumlah capaian mulai dirasakan publik dari pendidikan hingga bantuan sosial. Teddy menyebutnya sebagai “awal dari perjalanan panjang” menuju kesejahteraan yang merata.
“Banyak masyarakat sudah merasakan hasil kerja pemerintah. Tapi ini baru permulaan. Ke depan harus jauh lebih baik, sesuai cita-cita Bapak Presiden agar seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, ikut merasakan kemajuan,” pungkasnya.





