
BicaraPlus – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengajak generasi muda Indonesia untuk berpolitik secara berkebudayaan serta menjaga reputasi pribadi, terutama di era digital yang serba cepat dan transparan.
Pesan ini disampaikan Sultan dalam Forum Pemuda Parlemen yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10). “Selain harus memiliki kapasitas intelektual, wawasan kebangsaan, dan integritas, pemuda Indonesia juga perlu berhati-hati dalam menjaga reputasi pribadi di era digital. Reputasi adalah sesuatu yang istimewa dan sangat berharga, terutama bagi aktivis sosial dan politik,” ujar Sultan.
Mantan aktivis KNPI Bengkulu ini menilai bahwa di tengah perubahan global yang ditandai dengan revolusi digital, krisis iklim, dan dinamika sosial, demokrasi Indonesia tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan kekuatan terbesar bangsa: para pemuda dan nilai-nilai budaya bangsa.“Tema ‘Pemuda Berkontribusi, Demokrasi Bertransformasi’ mencerminkan keyakinan bahwa transformasi demokrasi tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi aktif generasi muda yang berkebudayaan,” tegas mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu.
Menurut Sultan, generasi muda yang dibutuhkan saat ini adalah mereka yang berpikir kritis, inovatif, dan peduli terhadap masa depan bangsa serta kelestarian bumi, sejalan dengan nilai-nilai budaya lokal yang menjadi identitas bangsa.

“Selain harus memiliki kapasitas intelektual, wawasan kebangsaan, dan integritas, pemuda Indonesia juga perlu berhati-hati dalam menjaga reputasi pribadi di era digital. Reputasi adalah sesuatu yang istimewa dan sangat berharga, terutama bagi aktivis sosial dan politik,” ujar Sultan.
Mantan aktivis KNPI Bengkulu ini menilai bahwa di tengah perubahan global yang ditandai dengan revolusi digital, krisis iklim, dan dinamika sosial, demokrasi Indonesia tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan kekuatan terbesar bangsa para pemuda dan nilai-nilai budaya bangsa.
“Tema ‘Pemuda Berkontribusi, Demokrasi Bertransformasi’ mencerminkan keyakinan bahwa transformasi demokrasi tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi aktif generasi muda yang berkebudayaan,” tegas mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu.
Menurut Sultan, generasi muda yang dibutuhkan saat ini adalah mereka yang berpikir kritis, inovatif, dan peduli terhadap masa depan bangsa serta kelestarian bumi, sejalan dengan nilai-nilai budaya lokal yang menjadi identitas bangsa.
“Generasi muda adalah kekuatan social movement yang bila disatukan akan mempengaruhi proses politik bangsa. Karena itu, kekuatan sosial besar ini harus ditampung dan dikaderkan secara intensif agar mampu mendukung program pembangunan nasional,” jelas penulis buku Green Democracy tersebut.
Sultan yang pernah menjadi anggota DPD RI di usia 27 tahun ini menutup pesannya dengan ajakan kepada seluruh peserta Pemuda Parlemen 2025 agar terus berkontribusi membangun demokrasi Indonesia yang berkelanjutan.“Demokrasi hijau yang pro growth, pro poor, pro youth, dan pro ecology adalah esensi dari Green Democracy yang kami gagas sejak masa aktivisme pemuda hingga kini dipercaya memimpin DPD RI,” tutupnya.





