Strategi Menpar Widiyanti: Kunci Keberhasilan Wellness Tourism melalui Budaya Jawa

WhatsApp Image 2025 12 01 at 08.45.19 68be1438

BicaraPlus — Rangkaian signature event Kementerian Pariwisata, “Wonderful Indonesia Wellness 2025”, resmi ditutup oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Asram Edupark, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu (30/11) malam.

Acara yang berlangsung sebulan penuh di dua jantung budaya Jawa, Surakarta dan DIY, ini terbukti menjadi formula jitu yang menggeliatkan ekonomi sekaligus memberikan kedalaman filosofis pada sektor pariwisata nasional.

Menteri Widiyanti menyampaikan apresiasi tulus atas kolaborasi strategis antara Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY. “Terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada semua pihak yang telah mencetak keberhasilan Wonderful Indonesia Wellness,” kata Widiyanti.

Wonderful Indonesia Wellness 2025 merepresentasikan dua strategi utama kementerian: “Pariwisata Naik Kelas” yang menekankan pada kualitas dan pengembangan wellness tourism, serta “Event by Indonesia” yang berfungsi mengangkat kekuatan budaya nasional ke panggung global.

Esensi Jawa dan Ekosistem Keseimbangan

Sepanjang November, program-program berskala internasional ini berhasil menarik antusiasme tinggi dari lebih dari 3.700 pengunjung. Acara ini merupakan payung besar yang menaungi dua festival utama, yaitu Royal Surakarta Wellness Festival dan Jogja Cultural Wellness Festival.

Di Surakarta, daya pikat keraton dihadirkan melalui sesi mendalam seperti Javanese Wisdom Immersion, Gending for Therapy, Royal Dance Symphony, A Holy Journey, dan eksplorasi Javanese Secret Recipe. Seluruhnya memadukan esensi tradisi adiluhung Jawa dengan spirit pemulihan diri.

Sementara itu, Jogja Cultural Wellness Festival menyajikan spektrum keseimbangan yang lebih luas, meliputi Healthy Food and Herbals, Eco-Friendly Living, Spiritual Wellness and Energy Healing, hingga tema Harmony in Wellness. Kedua festival ini secara autentik menegaskan kekayaan budaya Nusantara yang bernilai holistik.

Efek Berganda Ekonomi dan Meaningful Journey

Keberhasilan event ini tak hanya diukur dari antusiasme, tetapi juga dari efek berganda (multiplier effect) yang signifikan. Peningkatan pergerakan wisatawan berdampak langsung pada konsumsi transportasi, akomodasi, kuliner, hingga produk UMKM lokal.

Data menunjukkan, acara ini mendorong tumbuhnya lapangan kerja bagi 750 pekerja wellness, 140 pekerja seni, 900 pekerja event organizer, dan memberdayakan sekitar 100 UMKM lokal.

Menteri Widiyanti melihat capaian ini sebagai momentum emas untuk memetakan destinasi potensial lainnya di Indonesia. “Harapan kami, mulai hari ini, wellness of Indonesia semakin bergema di panggung dunia dan menjadi sumber kekuatan ekonomi sekaligus kebanggaan masyarakat,” ujarnya.

Penguatan narasi wellness berbasis tradisi ini disambut baik oleh pemerintah daerah. Staf Ahli Gubernur DIY, Sukamto, optimis potensi wellness tourism Yogyakarta akan tumbuh secara organik dari budaya dan tradisi yang selaras dengan alam.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua Jogja Cultural Wellness Festival, menutup perbincangan dengan sebuah penegasan filosofis. Festival ini, katanya, membuktikan bahwa ketika budaya keberlanjutan dan wellness disatukan, akan lahir ekosistem yang memberikan manfaat jangka panjang.

“Jogja hari ini semakin mempertegas dirinya sebagai destinasi wellness berbasis budaya. Destinasi tidak hanya menawarkan pengalaman, tetapi menghadirkan meaningful journey,” tutur GKR Bendara.

Sebagai penutup yang monumental, Kementerian Pariwisata dan BPPD DIY turut dianugerahi piagam Rekor MURI sebagai pemrakarsa dan penyelenggara Seni Menggambar Daundala Awicarita yang melibatkan 300 peserta, memadukan seni lokal, kesehatan mental, dan kesadaran lingkungan.

Bagikan