Semangat Kebesaran di Langit Monas: Presiden Prabowo Pimpin HUT ke-80 TNI Penuh Kehangatan dan Kebanggaan Nasional

WhatsApp Image 2025 10 06 at 07.29.48

BicaraPlus – Jakarta pagi itu menjadi saksi kebesaran dan kebanggaan nasional. Ribuan masyarakat memadati jalan dari Istana Merdeka hingga Monumen Nasional (Monas) untuk menyambut Presiden Prabowo Subianto yang memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dengan mengenakan pakaian khaki dan peci hitam, Presiden Prabowo berangkat dari Istana Merdeka menggunakan kendaraan taktis Maung, karya anak bangsa yang menjadi simbol kemandirian pertahanan nasional. Iring-iringan kebesaran terdiri dari 80 ekor kuda dan 80 motor patwal, menandai usia TNI yang ke-80 tahun. Di sepanjang jalan, masyarakat menyambut penuh antusias, anak-anak bersorak riang, sementara para orang tua tersenyum bangga menyaksikan kedekatan pemimpin dengan rakyatnya.

Setibanya di Monas, Presiden Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara, memimpin jalannya peringatan yang berlangsung khidmat. Upacara dimulai dengan penghormatan kebesaran, diikuti laporan komandan upacara Letjen TNI Bambang Trisnohadi, dan pengawasan pasukan bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menggunakan kendaraan Maung. Momen mengheningkan cipta untuk para pahlawan bangsa dan pengucapan Sapta Marga oleh perwakilan tiga matra menjadi refleksi mendalam atas perjalanan panjang TNI sebagai penjaga kedaulatan negara.

Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada seluruh prajurit dan keluarga besar TNI. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan dalam TNI harus berlandaskan keteladanan, profesionalisme, dan semangat meritokrasi, agar organisasi mampu bertahan dan beradaptasi dengan tantangan zaman. “Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus memberi contoh di depan. Tidak ada tempat bagi pemimpin yang tidak kompeten dan tidak profesional,” tegasnya. Presiden juga menekankan pentingnya pembinaan karier berdasarkan prestasi, bukan senioritas. “Prajurit berhak mendapatkan pemimpin terbaik. Seleksi kepemimpinan harus menilai prestasi, pengabdian, dan cinta tanah air,” tambahnya.

WhatsApp Image 2025 10 06 at 07.29.49

Lebih jauh, Presiden Prabowo menyoroti peran penting TNI dalam menjaga kekayaan alam Indonesia dari ancaman pihak asing dan kepentingan sempit. Ia menegaskan bahwa sumber daya alam adalah amanah besar yang harus dikelola demi kesejahteraan rakyat. Presiden juga mendorong TNI untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk teknologi siber dan kecerdasan buatan, agar mampu menghadapi ancaman masa depan. “Jangan berhenti berlatih, jangan berhenti belajar. Bila organisasi sudah tidak relevan, ubah menjadi yang lebih tepat untuk kepentingan bangsa,” pesannya tegas.

Selepas upacara, Presiden Prabowo menyaksikan demonstrasi militer dan defile pasukan TNI yang menampilkan kekuatan darat, laut, dan udara. Deru jet tempur F-16, aksi bela diri militer, hingga simulasi pembebasan sandera dan penanggulangan bencana memukau ribuan penonton. Aksi lintas udara Victory Jump disertai pengibaran bendera Merah Putih raksasa menambah suasana heroik di langit Jakarta. Dari udara, formasi pesawat tempur membentuk angka “80”, simbol perjalanan panjang TNI menjaga keutuhan negeri. Di darat, langkah tegap 133 ribu prajurit dari berbagai matra membentuk barisan gagah, memperlihatkan disiplin dan semangat juang yang kokoh.

Puncak acara ditandai dengan defile alutsista TNI yang menampilkan 1.047 peralatan pertahanan modern, termasuk kendaraan taktis, artileri medan, drone, dan kapal selam tanpa awak. Sorak-sorai masyarakat menggema di seluruh area Monas, mencerminkan rasa bangga atas kekuatan dan kemandirian pertahanan bangsa.

Perayaan besar ini juga dihadiri oleh para tokoh nasional dan pejabat tinggi negara, di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin, dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, serta para duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga negara, dan anggota Kabinet Merah Putih.

Dalam suasana yang penuh haru dan kebanggaan, Presiden Prabowo menutup amanatnya dengan doa agar Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi seluruh prajurit dan keluarga besar TNI. “Dirgahayu ke-80 TNI, selamat bertugas, selamat menjalankan amanah mulia untuk rakyat, bangsa, dan negara,” ucap Presiden Prabowo, disambut tepuk tangan gemuruh para prajurit dan masyarakat yang memadati Monas.

Bagikan