SCG Dorong Kolaborasi Multisektor untuk Percepatan Dekarbonisasi dan Ekonomi Sirkular Menuju Indonesia Emas 2045

Foto 1 Thammasak Sethaudom President CEO SCG

BicaraPlus – SCG menegaskan komitmennya mempercepat dekarbonisasi dan ekonomi sirkular di Indonesia melalui ESG Symposium 2025 bertema “Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow” yang digelar di The Ritz-Carlton Jakarta. Ajang ini menjadi wadah kolaboratif bagi pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk memperkuat aksi keberlanjutan nasional.

Indonesia saat ini menghadapi Triple Planetary Crisis: perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan meningkatnya polusi. Pemerintah telah menargetkan penurunan intensitas emisi GRK hingga 93,5% dan peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup menjadi 83 demi mewujudkan visi Net Zero Emission 2060 dan Indonesia Emas 2045.

President & CEO SCG, Thammasak Sethaudom, menyebut perjalanan menuju transisi hijau membutuhkan kerja sama lintas sektor. “Isunya bukan lagi apakah kita harus bertindak, tetapi seberapa cepat dan kolaboratif kita bergerak, sembari memastikan transisi yang adil dan inklusif,” ujarnya.

Dukungan serupa diungkapkan Muhammad Taufiq, Sekretaris BSKJI Kemenperin, yang menegaskan bahwa komitmen di atas kertas tidak akan berarti tanpa transformasi nyata di lapangan, terutama di sektor industri.

Deklarasi PPPP, Model Kolaborasi Baru untuk Solusi Keberlanjutan

Deklarastiom

Momentum penting hadir melalui Joint Declaration “Circular Future Collaboration and Commitment”, yang mengusung model Public-Private-People Partnership (PPPP). Deklarasi ditandatangani oleh SCG melalui PT Semen Jawa, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, mitra industri, serta komunitas SCG Warrior Mentari.

Mitra industri yang terlibat antara lain:
PT Pratama Abadi Industri, PT Glostar Indonesia, PT Pou Yuen Indonesia, PT Feng Tay Indonesia Enterprises, PT Panasonic Gobel Life Solutions Manufacturing Indonesia, dan PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora).

Deklarasi ini menegaskan komitmen untuk:

  • Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK),
  • Memperkuat kolaborasi jangka panjang,
  • Mempercepat transisi ekonomi hijau,
  • Mendorong penerapan ekonomi sirkular di tingkat industri dan masyarakat.

Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia, menekankan bahwa PPPP memungkinkan kolaborasi yang menyatukan kekuatan kebijakan publik, kapasitas industri, dan partisipasi masyarakat. “Kolaborasi adalah kunci menghasilkan dampak nyata dan berskala besar,” ujarnya.

Seluruh inisiatif SCG dibangun di atas prinsip Inclusive Green Growth, yang menyelaraskan pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui simposium ini, SCG berharap akselerasi kolaborasi lintas sektor dapat menjadi titik tolak percepatan target Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Carbon 2060.

Dengan integrasi ekonomi hijau, dekarbonisasi, dan penguatan sirkularitas, SCG percaya Indonesia dapat membangun masa depan yang tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan.

Bagikan