Purbaya Tegaskan Tak Akan Gunakan APBN untuk Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh

downloadgram.org 548871624 18078626675483600 6492521030655942474 n 1

BicaraPlus – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kembali sikapnya, pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh tidak akan menggunakan dana APBN.

Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan dengan Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Wisma Danantara, Jakarta, belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut, Purbaya menyebut pihak Danantara masih bersikukuh agar sebagian dana APBN dipakai untuk menutup kewajiban pembayaran utang proyek tersebut.

“Whoosh tadi dibahas. Mereka bilang akan pelajari lagi seperti apa. Tapi ya, mereka ngotot saja (pakai APBN),” ujar Purbaya.

Menurut Purbaya, Danantara beralasan dividen BUMN yang mereka terima tahun ini sekitar Rp90 triliun, lebih banyak ditempatkan dalam bentuk surat utang pemerintah. Langkah itu, kata Danantara, dilakukan untuk memperoleh imbal hasil yang bisa digunakan mendanai proyek-proyek investasi berikutnya.

Namun keputusan itu dikritik oleh Purbaya. Ia menilai, seharusnya dividen tersebut dapat dialokasikan untuk membayar kewajiban utang kereta cepat yang nilainya sekitar Rp2 triliun per tahun.

“Saya tadi sempat kritik, kalau Anda taruh obligasi segitu banyak di pemerintah, keahlian Anda apa? Tapi mereka bilang, ini kan hanya tiga bulan terakhir karena belum sempat buat proyek,” kata Purbaya.

Ia menambahkan, secara prinsip utang KCJB seharusnya bisa dibayar menggunakan dana dari Danantara, bukan melalui anggaran negara. Sebab, dalam perjanjian pinjaman dengan China Development Bank (CDB), pemerintah Indonesia tidak diwajibkan membayar utang tersebut secara langsung.

“Saya pernah berdiskusi juga dengan CDB. Mereka hanya minta struktur pembayaran yang jelas. Jadi mestinya tidak ada masalah kalau Danantara yang membayar,” jelasnya.

Meski begitu, Danantara dikatakan akan meninjau ulang porsi investasinya di surat utang dan mempertimbangkan usulan Kementerian Keuangan agar dividen BUMN digunakan untuk proyek-proyek produktif yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

Purbaya menegaskan, sikap pemerintah tidak berubah: APBN tidak akan dipakai untuk membiayai proyek Whoosh.

“Kalau saya bilang, saya sudah putus. Tidak mau gunakan APBN,” pungkasnya.

Bagikan