Prabowo Subianto di New York: Diplomasi Hati Lewat Gestur Sederhana

1 2
Doc Foto. IG @presidenrepublikindonesia

BicaraPlus – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedatangannya pada Sabtu sore waktu setempat langsung mendapat sambutan meriah dari diaspora Indonesia yang sudah menunggu di sekitar hotel tempat kepala negara bermalam. Ratusan warga Indonesia di Amerika tampak antusias, meneriakkan yel-yel “Indonesia” sambil membawa atribut Merah Putih. Prabowo pun tidak langsung masuk ke lobi hotel, melainkan menghampiri masyarakat satu per satu, menyalami, berbincang singkat, dan membalas senyum hangat mereka. Kehangatan itu menciptakan suasana emosional, membuat banyak diaspora merasa bangga melihat presidennya begitu dekat dengan rakyat di negeri seberang.

Momen humanis tersaji ketika dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, tampil mengenakan pakaian adat nusantara. Mereka menyerahkan karangan bunga kepada Presiden Prabowo yang langsung menunduk, mencium kepala keduanya, dan menepuk pundak dengan penuh kasih. Gestur sederhana tersebut menyentuh hati para diaspora karena dianggap sebagai simbol diplomasi budaya Indonesia yang hadir di tengah kota dunia. Banyak warga menilai kehadiran Prabowo kali ini tidak hanya sebatas agenda politik, tetapi juga membawa suasana rumah bagi masyarakat Indonesia di perantauan.

Sejumlah mahasiswa yang hadir menyebutkan bahwa Presiden Prabowo meluangkan waktu untuk mendengar aspirasi mereka. Diskusi singkat berlangsung santai, lebih mirip perbincangan antara mentor dan murid. Mahasiswa Indonesia di New York University dan Columbia University mengaku bangga karena Indonesia mendapat kehormatan menjadi pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB setelah Brasil dan Amerika Serikat. Mereka berharap pidato Prabowo pada 23 September 2025 dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin negara berkembang dan menyuarakan agenda global yang lebih adil.

2 1

Seskab Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum PBB pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat. Menurutnya, forum internasional ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South, menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif.

Selain agenda di New York, Presiden Prabowo juga akan melaksanakan rangkaian kunjungan ke beberapa negara lain. Pada 24 September 2025, Presiden dijadwalkan bertolak ke Ottawa, Kanada, untuk melakukan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Kanada. Kemudian, pada 26 September 2025, Presiden melanjutkan lawatannya ke Den Haag, Belanda, guna bertemu dengan Raja Belanda dan Caretaker Perdana Menteri Belanda.

Sebelum tiba di Amerika Serikat, Presiden Prabowo sempat transit di Osaka, Jepang, untuk pengisian bahan bakar pesawat sekaligus menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025. Kunjungan singkat ini menjadi simbol dukungan Indonesia terhadap diplomasi ekonomi kreatif sekaligus promosi budaya di panggung internasional.

Kehadiran Prabowo Subianto di New York tidak hanya menjadi bagian dari rangkaian diplomasi tingkat tinggi, tetapi juga menorehkan kisah kedekatan yang jarang terlihat di panggung internasional. Sambutan diaspora, kehangatan interaksi, dan simbol budaya melalui pakaian adat anak-anak menjadi catatan penting bahwa diplomasi tidak selalu hadir dalam ruang sidang, melainkan juga dalam gestur sederhana yang membawa rasa bangga dan identitas Indonesia ke kancah dunia.

Bagikan