Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang: Peningkatan Kapasitas 3 Kali Lipat demi Produktivitas Komuter

16261000001104

BicaraPlus – Pemandangan di Stasiun Manggarai pada Selasa (04/11) pagi tampak sedikit berbeda. Sebuah Kereta Rel Listrik (KRL) membawa penumpang istimewa, Presiden Prabowo Subianto. Perjalanan singkat dari Manggarai itu berakhir di Stasiun Tanah Abang Baru, menandai peresmian salah satu simpul transportasi paling krusial sekaligus terpadat di Jakarta.

Saat menginjak peron berdesain urban-futuristik, Presiden Prabowo disambut antusiasme para komuter, wajah-wajah yang merepresentasikan 486 juta penumpang kereta api yang dicatat Indonesia setiap tahunnya. Sebelum gunting pita, Kepala Negara meninjau langsung fasilitas stasiun, menyapa para penumpang, dan memberikan penegasan tegas tentang hak warga negara atas fasilitas publik.

“Kereta api dan semua transportasi massal (mass transit system) itu adalah bagian dari kehidupan masyarakat modern yang sangat-sangat strategis dan sangat vital,” ujar Prabowo dalam sambutannya. Ia menegaskan, transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau adalah fondasi penting bagi produktivitas dan pemerataan ekonomi nasional.

Stasiun Tanah Abang bukanlah stasiun biasa. Dalam laporan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwaghandi, stasiun ini merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Revitalisasi besar-besaran oleh PT KAI (Persero) ini dimaksudkan untuk mengubah simpul padat tersebut menjadi titik awal transformasi pelayanan kereta api.

Menhub Dudy melaporkan bahwa Stasiun Tanah Abang Baru telah beroperasi secara bertahap sejak Juni 2025, melayani lima rute KRL utama (Kampung Bandan, Rangkas Bitung, Duri, Tangerang, Manggarai, Bogor, Cikarang). Angka peningkatan kapasitas yang ditawarkan oleh stasiun baru ini mencerminkan betapa besarnya kebutuhan mobilitas perkotaan.

“Kapasitas penumpang Stasiun Tanah Abang Baru ini adalah total sekitar dari semula 141 ribu menjadi 380 ribu penumpang.”

Kenaikan hampir tiga kali lipat dalam kapasitas ini bukan sekadar penambahan ruang, melainkan jawaban pemerintah atas lonjakan mobilitas harian warga Jakarta dan sekitarnya yang bergantung pada layanan KRL.

Bangunan stasiun yang kini berdiri adalah cerminan dari visi modernisasi. Dengan desain futuristik dan sentuhan arsitektur urban, Stasiun Tanah Abang Baru menyelaraskan diri dengan wajah kota metropolitan yang dinamis. Proyek revitalisasi ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat konektivitas antarmoda, menjadikan stasiun ini bukan hanya tempat transit KRL, tetapi juga simpul integrasi dengan transportasi umum lainnya.

Penyelesaian proyek ini diharapkan memperlancar arus mobilitas harian, yang pada akhirnya akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas warga. Infrastruktur transportasi, seperti ditegaskan oleh Presiden, adalah urat nadi kehidupan modern.

Peresmian ini turut disaksikan oleh jajaran penting Kabinet, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menandakan dukungan penuh dari eksekutif pusat dan daerah terhadap penguatan infrastruktur transportasi Ibu Kota.

Langkah ini menegaskan bahwa Indonesia, melalui proyek seperti Stasiun Tanah Abang Baru, tengah berupaya merangkul identitasnya sebagai masyarakat modern, di mana kecepatan, kenyamanan, dan keterjangkauan transportasi publik adalah hak fundamental.

Bagikan