BicaraPlus – Di atas geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, di tengah perayaan Sailing Pass TNI AL 2025, Presiden Prabowo Subianto menyematkan pangkat Brigadir Jenderal TNI Kehormatan kepada Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widyantoro. Seremoni singkat itu bukan sekadar seremoni simbolik, tapi juga menandai babak baru bagi seorang purnawirawan TNI yang kini menakhodai salah satu BUMN strategis.
Restu bukan nama asing di dunia militer. Ia purnawirawan dengan pangkat terakhir Kolonel Infanteri, lulusan Akademi Militer 1987. Dalam perjalanan dinasnya, Restu pernah memegang sejumlah jabatan penting: Komandan Batalyon 11 Kopassus, Komandan Brigade 9 Kostrad, hingga Inspektur Daerah Mulawarman.
Penganugerahan pangkat kehormatan ini membuat status militernya berubah menjadi Brigadir Jenderal Purnawirawan.
Sejak Mei 2025, Restu memegang amanah sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk. Ia ditunjuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, memimpin perusahaan tambang timah yang menjadi salah satu tumpuan industri strategis nasional.
Bagi sebagian orang, langkah ini memperlihatkan bagaimana jalur pengabdian militer dan sipil seringkali saling beririsan. Restu mengakhiri karier militernya di medan tempur dan struktur komando, lalu melanjutkan pengabdiannya melalui sektor tambang.
Penganugerahan pangkat jenderal kehormatan dari Presiden Prabowo menjadi semacam pengakuan atas perjalanan panjang itu.
Foto: Dok. Istimewa
