
BicaraPlus – Pameran Jakarta Illustration Visual Arts (JIVA) memasuki edisi ke-31 dengan menghadirkan tema yang puitis sekaligus melankolis: “November Rain.” Tema ini dipilih bukan hanya karena penyelenggaraan yang jatuh di bulan November, tetapi karena November di banyak belahan dunia identik dengan hujan sebuah metafora tentang perubahan dan fase hidup yang datang silih berganti. Pameran yang berlangsung di Koi Gallery, Kemang, mulai 21 November hingga 12 Desember 2025 ini mengajak para pengunjung meresapi “rintik” cerita dari setiap karya.
“Nothing lasts forever, even cold November rain,” sepenggal lirik dari Gun N’ Roses, menjadi inspirasi utama bagi sang perupa, Ghany Leo. Baginya, hujan November menyimpan refleksi tentang kefanaan. Tidak ada yang benar-benar abadi baik kebahagiaan maupun masa sulit yang kerap membuat langkah terasa berat. Seperti hujan yang selalu menemukan waktunya untuk reda, hidup pun memberi ruang bagi babak baru yang lebih hangat dan penuh harapan.
Musik Rock yang Menjadi Energi Kreatif
Ghany Leo mengungkapkan bahwa musik rock, terutama karya-karya Gun N’ Roses, menjadi sumber energi yang mengiringi proses kreatifnya. Lagu “November Rain” bukan hanya memunculkan inspirasi tema, tetapi juga membangun suasana batin saat ia berkarya.
“Beberapa karya saya memang terinspirasi dari lagu-lagu Gun N’ Roses, juga lagu rock lainnya yang menemani proses saya berkarya,” ujarnya. Pertemuan antara musik dan seni visual dalam pameran ini menciptakan dialog emosional yang memperkaya pengalaman pengunjung sebuah ruang di mana bunyi, suasana, dan visual saling melengkapi.
Pameran November Rain menghadirkan 21 karya dari 11 seniman, mencakup ragam gaya, medium, dan teknik. Setiap seniman menerjemahkan tema hujan dari perspektif yang berbeda-beda: kesendirian, kerentanan, perjalanan batin, hingga ketabahan dalam menghadapi hidup. Meski persiapan berlangsung singkat sekitar dua minggu hasilnya adalah rangkaian karya yang matang, personal, dan sarat makna.

Melalui pameran ini, Ghany Leo berharap pengunjung dapat menangkap pesan bahwa setiap fase kehidupan, seberat apa pun, dapat dilewati. Seni menjadi ruang aman untuk bernapas, bertahan, dan menemukan kembali kekuatan diri.
“Terutama bagi para seniman, saya berharap agar terus berkarya dalam kondisi apa pun,” tutupnya.
Dengan menghadirkan karya-karya yang lahir dari hujan, musik, dan perjalanan batin, November Rain menjadi ruang perenungan bagi siapa pun yang datang sebuah pengingat bahwa badai tidak pernah menetap selamanya.





