Motor Hidrogen, Inovasi Mahasiswa UPI Menuju Masa Depan Transportasi Tanpa Emisi

IMG 8472

BicaraPlus – Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menorehkan prestasi melalui inovasi teknologi ramah lingkungan. Sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI berhasil menciptakan motor hidrogen berbasis fuel cell sebagai solusi transportasi masa depan yang bebas emisi.

Kendaraan ini digerakkan oleh sel bahan bakar hidrogen (fuel cell) yang mengubah hidrogen menjadi listrik. Dengan efisiensi tinggi, motor mampu menempuh jarak hingga 428 kilometer hanya dengan dua liter hidrogen, serta dilengkapi sistem regenerative braking yang mengonversi energi pengereman menjadi daya tambahan. Teknologi pintar seperti IoT monitoring, sensor kebocoran hidrogen otomatis, GPS tracker, hingga fitur RFID yang memungkinkan pemilik mematikan mesin dari jarak jauh turut melengkapi kecanggihan motor ini.

Sebanyak 80 persen komponen dirakit dari produk lokal, sementara fuel cell diimpor dari Republik Ceko. Motor ini dikembangkan sejak awal 2024 dan berhasil mendapatkan pendanaan nasional dalam kompetisi PLN ICE 2024, menjadikannya salah satu dari hanya dua prototipe motor hidrogen mahasiswa di Indonesia, bersama tim dari ITS.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu berinovasi dalam menciptakan teknologi otomotif berkelanjutan,” ujar Muhammad Zidan, anggota tim yang bertanggung jawab di bidang elektrika.

Dosen pembimbing, Sriyono, M.Pd., menyampaikan bahwa dukungan UPI terhadap inovasi teknologi hijau sangat besar. Hal ini tercermin dari berbagai prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional, mulai dari ICE PLN, KMHE, hingga Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East.

Melalui inovasi motor hidrogen ini, UPI menegaskan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), serta mendorong pengembangan kendaraan tanpa emisi yang siap bersaing di era transportasi hijau masa depan.

Bagikan