
Pertemuan di Istana Merdeka fokus pada tindak lanjut kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi. Bloomberg juga membuka potensi kolaborasi dengan BPI Danantara untuk program peningkatan kualitas hidup.
BicaraPlus – Di tengah kesibukan diplomasi dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan figur bisnis sekaligus filantropi global, Michael Bloomberg, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (18/11). Pertemuan ini dikonfirmasi sebagai tindak lanjut langsung dari dialog yang telah terjalin antara Prabowo dan pendiri Bloomberg L.P. tersebut saat kunjungan Kepala Negara ke New York beberapa waktu lalu.
Fokus sentral dari diskusi, sebagaimana diterangkan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, adalah upaya mendasar untuk menaikkan level kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Salah satu fokus utama diskusi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi,” tulis Seskab Teddy dalam keterangan resminya.
Michael Bloomberg, yang dikenal luas melalui Bloomberg Philanthropies atas inisiatif globalnya di bidang kesehatan publik, turut berbagi pengalaman strategis yang ia dapatkan saat memegang jabatan publik. “Michael Bloomberg turut berbagi pengalaman terkait kebijakan kesehatan publik saat menjabat sebagai Wali Kota New York,” ungkap Seskab Teddy, mengindikasikan bahwa Indonesia mencari pembelajaran praktis dari implementasi kebijakan publik di kota megapolitan.
Merentang ke Investasi dan Konservasi Laut
Spektrum pembahasan antara kedua tokoh ini tidak terbatas pada isu SDM dan kesehatan publik semata. Pertemuan tersebut juga menjajaki peluang kolaborasi investasi yang signifikan.
Teddy Indra Wijaya menyebutkan adanya potensi kerja sama antara Bloomberg dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Kolaborasi investasi ini diarahkan untuk mendukung program-program yang memiliki orientasi langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Selain aspek sosial dan ekonomi, kedua pihak turut menyinggung peluang kolaborasi di sektor konservasi laut, sebuah isu krusial mengingat posisi Indonesia sebagai negara maritim terbesar.
Seskab Teddy menutup dengan menegaskan bahwa pertemuan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Indonesia dalam merajut jaring kerja sama internasional.
“Pertemuan ini memperkuat komitmen Indonesia dalam menjalin kolaborasi global untuk mendukung program-program pembangunan nasional, khususnya yang berkaitan dengan penguatan SDM, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. Pertemuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melibatkan pemain global non-pemerintah untuk mengakselerasi tujuan pembangunan nasional.





