
BicaraPlus, Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis dengan melakukan reshuffle kabinet di tengah gejolak geopolitik global dan dinamika ekonomi yang penuh tantangan. Lima pejabat baru resmi dilantik hari ini, termasuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Langkah ini disebut sebagai strategi pemerintah untuk memperkuat pondasi ekonomi nasional sekaligus menjawab berbagai tekanan, baik dari kondisi global maupun respons publik di dalam negeri.
Dalam perombakan ini, Presiden melantik lima pejabat baru: Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah, serta Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Purbaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dikenal sebagai ekonom yang memiliki pemahaman mendalam tentang stabilitas sistem keuangan. Pengangkatannya diharapkan membawa arah baru bagi kebijakan fiskal Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Keputusan reshuffle ini dilakukan di tengah situasi global yang tidak menentu. Konflik di Timur Tengah, ketegangan perdagangan internasional, dan volatilitas pasar global menimbulkan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pasar keuangan bereaksi cepat terhadap pergantian ini. IHSG sempat menguat di awal perdagangan, namun ditutup melemah 1,3%, sementara rupiah cenderung stabil. Hal ini mencerminkan ekspektasi investor terhadap arah kebijakan fiskal yang lebih adaptif.
Reshuffle ini juga dipandang sebagai bentuk respons pemerintah terhadap gelombang protes publik terkait kebijakan tunjangan anggota DPR. Dengan menghadirkan figur baru di posisi strategis, pemerintah ingin menunjukkan keseriusan dalam menjawab aspirasi masyarakat dan memperkuat fondasi keuangan negara.
Dengan komposisi kabinet baru, Presiden berharap tercipta sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang lebih kuat. Purbaya diharapkan mampu melanjutkan reformasi keuangan, menjaga daya beli masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di tengah ketidakpastian global.
“Stabilitas ekonomi nasional menjadi prioritas utama. Kami akan bekerja keras untuk memastikan Indonesia tetap tumbuh tangguh,” tegas Presiden dalam sambutannya.