
Film horor Indonesia terbaru, Labinak: Mereka Ada di Sini, garapan sutradara Azhar Kinoi Lubis, hadir bukan sekadar untuk menakuti penonton. Di balik adegan penuh teror, darah, dan ritual kanibalisme, film ini menyimpan pesan moral yang mendalam: tidak semua hal yang kita inginkan bisa didapat secara instan, apalagi dengan cara yang salah. Kisahnya berpusat pada sekte kuno bernama Bhiarawa yang meyakini bahwa memakan daging manusia dapat memberikan kehidupan abadi. Keyakinan ekstrem ini menjadi simbol dari sifat rakus dan ambisi tanpa batas, yang rela mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi.
Cerita mengikuti Najwa, seorang guru honorer yang berusaha memperbaiki hidup bersama anaknya. Tawaran pekerjaan di kota dan kesempatan sekolah gratis untuk sang anak terlihat sebagai jalan keluar dari kemiskinan. Namun, di balik janji kehidupan yang lebih baik, tersembunyi jebakan berbahaya yang mengancam nyawa mereka. Kisah ini menjadi pengingat bahwa tidak semua peluang indah datang tanpa konsekuensi, dan bahwa jalan pintas menuju keberhasilan sering kali membawa petaka.

Melalui kemasan horor yang mencekam, Labinak: Mereka Ada di Sini juga menyampaikan kritik sosial tentang kesenjangan ekonomi, kekuasaan, dan godaan untuk mengambil jalan singkat. Sekte Bhiarawa digambarkan sebagai cerminan pihak-pihak yang rela mengorbankan orang lain demi mempertahankan status dan kekuasaan. Film ini mengajak penonton untuk merenung: apa harga yang rela kita bayar demi keinginan pribadi, dan apakah semua itu sepadan dengan pengorbanannya?
Selain memberikan ketegangan dan visual horor yang memukau, Labinak: Mereka Ada di Sini meninggalkan pesan bahwa hidup adalah proses yang harus dijalani dengan usaha, bukan dicapai secara instan. Jalan pintas mungkin terlihat menggoda, tetapi sering kali berakhir tragis. Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 21 Agustus 2025.