Konsep Sumitronics Menkeu Purbaya: Dibangun dari Disiplin Jalan Kaki di Kampus IPB Dramaga

Menteri Purbaya Kenang Masa Kecilnya di Kampus IPB Rutinitas Jalan Pagi Bentuk Ketangguhan Saya 770x400 1

BicaraPlus — Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan Kuliah Umum di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, mengungkap kisah masa kecilnya, yang ternyata sangat lekat dengan lingkungan akademik.

Purbaya mengenang masa kecilnya di Kampus IPB, dari tahun 1972 hingga 1983. Ia menyebut detail alamat rumahnya di Jalan Anggrek nomor 12, memancing senyum di antara ratusan audiens.

Di antara kenangan kampus, Purbaya menggarisbawahi satu rutinitas harian yang ia yakini telah membentuk keteguhan mental dan karakternya saat ini: jalan kaki pagi buta menuju sekolah.

“Setengah lima udah bangun. Jam lima sudah jalan kaki. Dua kilometer dari rumah ke depan (kampus). Makanya saya tinggi, rajin jalan pagi dulu,” kenangnya.

Jalan kaki sejauh dua kilometer di dini hari itu, baginya, adalah sekolah kedisiplinan dan ketangguhan. Kewajiban untuk tepat waktu demi menghindari teguran guru menjadi tempaan awal dalam menghadapi tantangan hidup.

“Itu salah satu hal yang menggembleng saya menjadi cukup teguh menghadapi tantangan. Karena kalau bangunnya telat dan terlambat masuk kelas, repot,” ujarnya, disambut tawa sekaligus apresiasi dari audiens.

Kisah personal ini menegaskan bahwa fondasi seorang pengambil kebijakan tidak hanya dibangun di ruang kelas atau rapat kabinet, tetapi juga dari rutinitas disiplin yang dibentuk sejak usia dini.

Mempertajam Filosofi Sumitronics

Di hadapan civitas akademika, Purbaya kembali menguraikan pandangannya mengenai konsep Sumitronics (Sumitro Economics), sebuah gagasan yang sempat ia lontarkan di berbagai kesempatan.

Konsep ini, menurut Purbaya, adalah kerangka yang menopang pembangunan nasional.

“Konsep ini menekankan pertumbuhan ekonomi cepat, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional sebagai tiga pilar utama,” ucapnya, memberikan kerangka makro yang relevan dengan kebijakan fiskal saat ini.

Pesan Keras untuk Generasi Z

Dalam sesi tersebut, Menkeu secara khusus menyasar mahasiswa IPB University sebagai representasi Generasi Z. Ia menegaskan bahwa negara sangat membutuhkan kontribusi dari sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

“Belajar memang tidak gampang, tetapi kalau Anda berhasil, buah manis menunggu Anda di depan. Yang lebih penting, negara menunggu kontribusi Anda,” tegasnya.

Purbaya menekankan pentingnya keseriusan dalam menempuh pendidikan demi mencapai target ambisius 8% pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan di masa depan. “Kita perlu orang-orang pintar lebih banyak lagi. Jadi, teman-teman gen Z yang lagi kuliah, belajar sungguh-sungguh, jangan malas-malasan,” tutupnya lugas.

Acara yang diinisiasi oleh Himpunan Alumni (HA) IPB University ini diapresiasi oleh Rektor IPB University Prof. Arif Satria, yang menilai pemahaman ekonomi makro dan kebijakan fiskal sangat utama bagi mahasiswa yang kelak akan menjadi pengambil kebijakan.

Bagikan