
BicaraPlus – Komite II DPD RI menegaskan pentingnya regenerasi petani sebagai fondasi utama ketahanan pangan Indonesia. Melalui kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Br. Sitepu menyampaikan bahwa keberlangsungan ketahanan pangan bergantung pada hadirnya generasi petani baru yang kreatif, modern, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan pangan, tapi keberlanjutan hidup bangsa. Masa depan pangan ada di tangan petani muda yang melek teknologi dan mampu membaca peluang pasar,” ujar Badikenita.
Menurutnya, Indonesia masih menghadapi tantangan serius berupa semakin menurunnya minat generasi muda dalam bertani, usia petani yang menua, hingga dampak perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas yang menekan pendapatan. Karena itu, regenerasi petani harus menjadi agenda strategis nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Badikenita juga mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Petani Kreatif yang dinilai mampu membuka ruang inovasi dan menciptakan nilai tambah bagi komoditas lokal. Ia menilai para petani di Sumatera Utara, khususnya Karo, telah menunjukkan karakter tangguh dan berdaya saing serta layak menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Transformasi pertanian harus melibatkan pemerintah, penyuluh, dunia usaha, akademisi, dan petani,” tegasnya.Bupati Karo Antonius Ginting mengungkapkan bahwa Kabupaten Karo menjadi penopang penting produksi jagung Sumatera Utara dengan kontribusi mencapai 38,9 persen. Ia optimistis peningkatan produktivitas akan semakin berdampak apabila petani mampu menguasai pasar melalui inovasi dan hilirisasi.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro menekankan bahwa hilirisasi menjadi kunci dalam memperkuat nilai ekonomi hasil pertanian Karo. Ia memastikan pemerintah pusat, termasuk Bulog, siap mengawal harga dan penyerapan hasil panen. “Kami menunggu percepatan dari daerah terkait kebutuhan yang harus didukung,” ujarnya.





