Kisah Aqil, Bocah SD di Deli Serdang yang Diam-Diam Siapkan Meja untuk Sekolah Ngaji, Aksinya Viral Bikin Haru

Untitled design 64

BicaraPlus – Sebuah video sederhana dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mendadak jadi perbincangan hangat. Seorang bocah sekolah dasar bernama Aqil terekam melakukan sesuatu yang tampak sepele, tapi meninggalkan jejak dalam di hati banyak orang.

Aqil adalah siswa SDN 107403 Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan. Dalam video yang beredar, ia terlihat menangis saat dipanggil gurunya. Namun air mata itu bukan karena hukuman. Justru sebaliknya, gurunya dibuat terharu setelah mengetahui ketulusan anak didiknya ini.

Setiap selesai jam belajar, Aqil selalu menyempatkan diri tinggal lebih lama. Ia membersihkan papan tulis, merapikan kursi, hingga menyiapkan meja belajar. Bukan untuk dirinya sendiri, melainkan agar sore harinya, anak-anak yang datang mengaji di sekolah bisa belajar dengan nyaman.

“Biar anak-anak ngaji enak,” jawab Aqil polos ketika ditanya alasan ia melakukannya.

Diam-diam, tapi tulus

Awalnya, kebiasaan itu ia lakukan sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan guru maupun teman sekelas. Namun pada suatu waktu, aksinya akhirnya terlihat. Aqil hanya tersenyum malu, seolah tak ingin kebaikannya dipuji.

Dalam rekaman video, ia masih mengenakan seragam putih merah lengkap dengan dasi. Dengan tangan kecilnya, Aqil menyapu ruangan, menata sajadah, hingga menyusun meja sendirian. Tak ada paksaan, tak ada pamrih, hanya niat tulus seorang anak yang ingin membuat teman-temannya nyaman.

Tindakan sederhana itu sontak menuai pujian. Dari warganet biasa hingga publik figur ikut memberikan doa. Penyanyi Rossa lewat akun Instagram pribadinya menuliskan, “Masya Allah, semoga jadi anak shaleh, sehat, panjang usia, jadi pemimpin yang bermanfaat buat sesama dan negaranya.”

Seorang netizen lain, @marmarcs03 menulis singkat namun penuh makna, “Dia sedang merakit rumah surganya. Respect, lil bro.”

Bahkan ada yang menyarankan agar Aqil diberi penghargaan atas ketulusannya.

Lebih dari sekadar sapu dan meja

Di tengah zaman ketika kebaikan sering diumbar demi sorotan kamera, Aqil justru memilih jalan lain. Ia berbuat baik tanpa ingin ada yang tahu. Namun justru karena ketulusannya, dunia akhirnya tahu.

Di usia yang masih belia, Aqil sudah mengajarkan kita: kebaikan tak selalu harus lahir dari hal besar. Ia bisa datang lewat sapu di tangan kecil, kursi yang diluruskan, atau meja yang dipindahkan dengan nafas terengah.

Apa yang bagi orang dewasa mungkin terlihat remeh, bagi Aqil adalah cara sederhana untuk berbagi kenyamanan. Dan dari situlah cahaya itu memancar dari ketulusan tanpa pamrih.

Tidak semua pahlawan memakai jubah. Ada yang pulang sekolah dengan dasi miring, lalu diam-diam menata ruangan untuk orang lain.

Bagikan