Ketua DPD RI: Menolak Program Makan Bergizi Gratis Itu Keterlaluan

1000018812

BicaraPlus – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, angkat suara menanggapi pihak-pihak yang masih memperdebatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sultan menyebut penolakan terhadap program yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa tersebut sebagai sikap yang tidak logis.

“Saya sampaikan ke Pak Presiden, gas saja Pak. Semua program yang baik untuk masyarakat pasti kita dukung. Kalau ada yang tidak setuju dengan program MBG, itu sudah keterlaluan,” tegas Sultan saat menutup Silaturahmi Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bali, Sabtu (07/12).

Menurutnya, MBG bukan sekadar program bantuan makanan, melainkan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM unggul. Sultan menilai lemahnya daya saing bangsa berakar dari konsumsi gizi yang tidak memadai sejak masa pertumbuhan.

“Kenapa Indonesia sulit bersaing? Karena otak kita lemah, tinggi badan kita kurang, kapasitas kita kurang. Itu dampak dari asupan gizi yang tidak seimbang sejak kecil,” ujarnya.

Ia mempertanyakan mengapa program yang jelas manfaatnya bagi generasi mendatang masih menuai penolakan. “Program prioritas Presiden Prabowo ini kok masih diperdebatkan?,” tandas mantan aktivis KNPI tersebut.

Selain MBG, Sultan menyoroti sektor ketahanan pangan dan energi sebagai pondasi penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurutnya, negara harus memastikan ketersediaan kebutuhan dasar rakyat agar tidak rentan terhadap krisis.

“Selain itu ada program Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi. Ini kebutuhan dasar. Jika kita lengah, dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat,” jelasnya.

Sultan juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk asing di tengah era perdagangan bebas yang tanpa batas (borderless). Ia memberi apresiasi atas capaian pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional.

“Indonesia harus mandiri. Kita harus bangga dengan pencapaian swasembada beras yang sedang diupayakan pemerintah,” tutupnya.

Bagikan