
BicaraPlus – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama tiket.com meluncurkan program Jagoan Pariwisata 2025 guna memperkuat kapasitas UMKM di empat desa wisata yang tergabung dalam jaringan JADESTA. Program ini mencakup pelatihan, pendampingan, dan sesi mentorship untuk mendorong UMKM naik kelas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyampaikan bahwa kerja sama dengan tiket.com menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pariwisata. Ia menegaskan pentingnya sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas dalam menciptakan pariwisata yang inklusif.
“Semangat gotong royong menjadi kunci agar pariwisata memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Wamenpar Ni Luh di Jakarta.
Program ini melibatkan 61 UMKM dari empat desa wisata, yakni Tamansari dan Osing Kemiren di Banyuwangi, serta Taro dan Les di Bali. Pelatihan mencakup strategi pemasaran digital, pengembangan model bisnis, dan praktik pariwisata berkelanjutan.Kemenpar dan tiket.com memberikan apresiasi kepada UMKM yang menunjukkan inovasi dan peningkatan kualitas layanan. Para penerima penghargaan adalah:
- Best BeTi DeWi: Kebon Studio (Les, Bali)
- Best Accommodation: Pesona Java Ijen Homestay (Tamansari, Banyuwangi)
- Best Tourist Attraction: Rumah Konservasi Kunang-Kunang – Bring Back The Light (Taro, Bali)
- Best Digital Creative: Wanter Ethnic Collaboration (Kemiren, Banyuwangi)
Wamenpar berharap peserta dapat menggali potensi desa wisata dan menemukan solusi atas berbagai tantangan usaha.
Tiket.com Dorong Gerakan Penguatan Desa Wisata
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan di bawah payung Blibli Tiket Action. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan bersama untuk menghidupkan potensi desa wisata Indonesia.
“Kami berharap apresiasi ini memotivasi para pelaku wisata untuk terus mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan,” ujar Gaery. Ia menambahkan bahwa kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal sangat penting untuk memajukan desa wisata yang berdaya saing dan menjaga kekayaan budaya serta lingkungan.





