
BicaraPlus – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung menyatakan siap mengoperasikan kembali jalur kereta Cipatat–Padalarang bila pemerintah memutuskan reaktivasi jalur tersebut. Saat ini, lintasan yang menjadi bagian dari rute Bogor–Sukabumi–Bandung itu masih berstatus nonaktif.
Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, mengatakan pihaknya menyambut positif rencana reaktivasi yang tengah dikaji oleh pemerintah. Namun, pelaksanaan reaktivasi masih menunggu keputusan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Kalau soal reaktivasi itu ada pada ranahnya pemerintah, dalam hal ini DJKA Kemenhub. Sejauh ini belum ada detail terkait rencana reaktivasi tersebut,” ujar Kuswardojo dilansir dari CNBC Indonesia, kemarin.
Kuswardojo menambahkan, KAI sebagai operator akan siap menjalankan layanan setelah proyek selesai dikerjakan.
“KAI Daop 2 Bandung siap mengoperasikan jalur tersebut jika reaktivasi sudah rampung,” katanya.
Jalur Tua dengan Medan Sulit
Jalur Cipatat–Padalarang merupakan bagian dari lintas selatan Jawa dan menjadi salah satu jalur kereta tertua yang pernah menghubungkan Jakarta–Bandung sebelum digantikan oleh rute melalui Cikampek–Purwakarta.
Setelah sempat berhenti beroperasi pada 2013, sebagian jalur Bogor–Sukabumi–Cianjur–Cipatat kini sudah kembali aktif melalui layanan KA Pangrango dan KA Siliwangi. Namun, segmen Cipatat–Padalarang belum dapat dihidupkan kembali karena tantangan teknis di lapangan.
Dokumen Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) Jawa 2025 mencatat, jalur ini memiliki radius lengkung minimum 150 meter dan kemiringan maksimum 40 per mil di petak Padalarang–Tagogapu. Angka ini lebih curam dibanding jalur Nagreg–Lebakjero, yang selama ini dikenal menantang bagi masinis karena sering terjadi selip roda pada lokomotif.
Kondisi geografis yang curam dan rawan longsor inilah yang menjadi salah satu kendala utama reaktivasi jalur.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Dorongan reaktivasi jalur Cipatat–Padalarang juga datang dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang meminta Kementerian Perhubungan mempercepat proses reaktivasi jalur-jalur nonaktif di wilayahnya.
“Pemprov Jabar berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya reaktivasi jalur kereta api,” ujar Dedi dalam pertemuan dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Jumat (10/10/2025).
Menurut Dedi, jalur tersebut memiliki nilai strategis karena dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan Padalarang–Bandung Barat dan memperkuat konektivitas antarwilayah di Jawa Barat bagian selatan.
Apabila reaktivasi berhasil, layanan KA Siliwangi berpotensi diperpanjang hingga Stasiun Padalarang—membuka kembali jalur bersejarah yang pernah menjadi penghubung utama Jakarta–Bandung di masa awal perkeretaapian Hindia Belanda.





