IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 13,1%, Triwulan IV Dibuka dengan Optimisme Tinggi

Ilustrasi kegiatan bongkar muat di IPC TPK Area Tanjung Priok 1 Zona 3 1

BicaraPlus – IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) membuka awal triwulan IV 2025 dengan kinerja operasional yang solid. Sepanjang Januari–Oktober 2025, arus petikemas meningkat 13,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Secara total, IPC TPK membukukan 2.947.775 TEUs, naik signifikan dari 2.604.740 TEUs pada 2024.

Corporate Secretary IPC TPK, Pramestie Wulandary, menyampaikan bahwa peningkatan Layanan terus dilakukan untuk memberi kepastian bagi para pengguna jasa, sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Kinerja operasional IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) di wilayah Sumatera mencatat lonjakan signifikan berkat meningkatnya ekspor sejumlah komoditas unggulan. Area Panjang menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 24,25%, ditopang oleh ekspor Refined Glycerine yang naik 458,9%, Coffee 199%, Rubber 173,7%, Frozen Shrimp 133,1%, dan Fresh Banana 123,5%.

Pertumbuhan positif juga terlihat di Area Palembang yang meningkat 8,43% didorong ekspor Rubber sebesar 115%, Coconut 119%, dan Wood Product 139%. Sementara itu, di Area Teluk Bayur, performa operasional naik 15,76% berkat penguatan ekspor Gambier yang tumbuh lebih dari 100% dan Cassia Vera sebesar 6,25%.

Tidak hanya di Sumatera, beberapa terminal lainnya juga menunjukkan peningkatan kinerja. Tanjung Priok 1 mencatat kenaikan 11,7%, Tanjung Priok 2 naik 5,6%, dan Pontianak naik 7,6%. Selain itu, jumlah kapal yang dilayani turut bertambah 5,7% menjadi 4.349 unit pada periode Januari–Oktober 2025, dibandingkan dengan 4.114 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Upaya transformasi layanan terus dilakukan IPC TPK melalui peluncuran sistem Single Billing PARAMA. Platform ini menyederhanakan seluruh proses permohonan layanan secara online mulai dari receiving hingga delivery, sehingga memberikan layanan yang lebih efisien, cepat, dan minim penggunaan kertas sebagai bagian dari komitmen penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Momentum pertumbuhan IPC TPK juga sejalan dengan tren positif ekspor nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari–September 2025 mencapai USD209,81 miliar atau naik 8,14% dibanding periode yang sama tahun 2024. Surplus neraca perdagangan sebesar USD33,48 miliar turut memperkuat optimisme terhadap kondisi logistik dan ekonomi Indonesia.

“Trend positif ini kami terus pertahankan untuk penguatan perekonomian dan konektivitas logistik nasional maupun internasional,” ujar Corporate Secretary IPC TPK, Pramestie Wulandary.

Bagikan