IPB University Lampaui Target Profesor Nasional: Apa Artinya?

ipb university miliki 353 profesor ini tiga fakultas dengan guru besar terbanyak 770x400 1

BicaraPlus – IPB University baru saja menorehkan capaian yang patut dicatat: 353 dosennya kini menyandang jabatan profesor, setara dengan 25,79 persen dari total dosen per 1 September 2025. Angka itu tidak sekadar statistik. Ia menandakan bahwa IPB University telah melampaui target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Target nasional hanya menuntut proporsi profesor sebesar 20 persen. Dengan capaian lebih dari seperempat dosen berstatus guru besar, IPB University mengukuhkan diri sebagai salah satu kampus dengan konsentrasi akademisi senior paling tinggi di Indonesia.

“Pencapaian ini menempatkan IPB University di atas target nasional,” kata Direktur Sumberdaya Manusia IPB, Heti Mulyati, dalam wawancara dengan IPB Today.

Fakultas yang Jadi Lumbung Profesor

Tiga fakultas menjadi penyumbang terbesar: Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), serta Fakultas Peternakan (Fapet).

Jika dihitung berdasarkan proporsi, Fateta berada di puncak dengan 43,55 persen dosen bergelar profesor. Fahutan menyusul dengan 37,50 persen, sementara Fapet mencatatkan 36,23 persen. Angka-angka ini menunjukkan distribusi profesor yang tidak merata, tapi justru memperlihatkan kekuatan tradisional IPB University di bidang pertanian, kehutanan, dan peternakan.

Bukan Sekadar Gelar, tapi Infrastruktur

Capaian ini, menurut Heti, bukan hasil kerja individu semata. Ada kolaborasi lintas struktur: Senat Akademik, senat fakultas, departemen, tim penilai karya ilmiah, hingga unit administrasi. Semua bekerja di balik layar, dibantu sistem digital seperti Sipakaril IPB dan HR Portal yang mempercepat pengusulan jabatan akademik.

Sebagai tambahan, IPB University juga pernah meluncurkan program Profesor Insights. Tujuannya sederhana tapi strategis: menghadirkan pengalaman profesor senior untuk memotivasi dosen-dosen lain agar menembus standar akademik tertinggi.

Seleksi yang Tetap Ketat

Meski angka profesor melonjak, Heti menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas. Proses pengangkatan tetap mengacu pada syarat akademik dan kinerja penelitian yang ketat. Usulan jabatan profesor harus melalui jalur resmi di fakultas sebelum disetujui di tingkat universitas.

Profesor sendiri adalah jenjang akademik tertinggi seorang dosen, setelah melewati Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala. Jalurnya panjang, prosesnya selektif, dan standarnya tinggi.

Di atas kertas, IPB University berhasil melampaui target nasional. Namun, pertanyaannya: apa arti “ledakan” jumlah profesor ini bagi kualitas riset dan pendidikan tinggi di Indonesia? Apakah keberlimpahan guru besar otomatis berbanding lurus dengan meningkatnya produksi pengetahuan, ataukah sekadar memenuhi angka kinerja institusi?

Pertanyaan itu barangkali akan lebih relevan dijawab dalam beberapa tahun mendatang. Untuk saat ini, IPB University bisa merayakan satu hal, mereka berada di atas rata-rata nasional dalam mencetak profesor.

Foto: Dok. IPB University

Bagikan