
BicaraPlus – Wulangreh Omah Budaya sukses menggelar Gugur Gunung Vol.4 bertema “Seteko Mimpi Sebakul Cerita” di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), pada 23 November 2025. Pertunjukan teater tari ini menggabungkan seni gerak, teater, musik, hingga komedi dalam satu narasi yang menonjolkan kekuatan mimpi dan kisah kolektif.
Tema ini menggambarkan bagaimana harapan kecil dapat tumbuh menjadi cerita besar ketika dibagikan. “Setiap orang membawa seteko mimpi yang bila dibagikan akan tumbuh menjadi sebakul cerita,” kata Reny Ajeng, Co-founder Wulangreh Omah Budaya.
Tahun ini, Gugur Gunung hadir dengan format naratif yang lebih kuat. Alur tari disatukan dengan teater agar budaya gerak tetap relevan dengan bahasa artistik masa kini. Pendekatan ini sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas disiplin mulai dari tari, teater, musik, visual art, hingga stand up comedy.
Pertunjukan ini juga menampilkan maestro tari Didik Nini Thowok serta komika Arif Alfiansyah sebagai bintang tamu. Lebih dari 500 penampil dari berbagai usia seluruhnya anggota komunitas Omah Wulangreh terlibat dalam panggung kolaboratif ini.
Nari-Narian, Ruang Gerak Inklusif di TIM
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Omah Wulangreh menghadirkan Nari-Narian di panggung Amartha Impact Festival x Gugur Gunung pada 22 November 2025. Acara ini dibuka dengan tari Legong Jobog, kemudian dilanjutkan sesi menari bersama Ksatria Swargaloka yang dapat diikuti publik secara gratis.
Nari-Narian dirancang sebagai ruang gerak yang inklusif bagi siapa pun untuk menikmati energi seni tari tanpa batasan.
Gugur Gunung Vol.4 juga menghadirkan Pasar Minggu Pahingan, wadah pemberdayaan UMKM yang sudah berjalan sejak 2019. Tahun ini, pasar tersebut berkolaborasi dengan UMKM binaan Amartha, perusahaan teknologi finansial yang telah memberdayakan lebih dari 3,3 juta UMKM perempuan di Indonesia.
“Banyak mimpi besar justru lahir dari warung-warung sederhana. Kisah Pak Sabar dan Bu Sabar di ‘Angkringan Nyicil Mimpi’ mencerminkan perjalanan UMKM yang kami dampingi,” ujar Aria Widyanto, Chairman Amartha.org.
Kolaborasi ini memperkuat misi bahwa budaya dan ekonomi rakyat saling menghidupkan; ketika budaya dirawat, ekosistem ekonomi komunitas ikut tumbuh.
Sinopsis: Angkringan Nyicil Mimpi

Kisah utama pertunjukan berpusat pada Pak Sabar dan Bu Sabar, pemilik Angkringan Nyicil Mimpi di alun-alun kota J. Tempat ini menjadi ruang warga untuk berbagi keluh kesah dan harapan, di mana setiap kisah dihidupkan melalui lakon dan tari Nusantara. Angkringan sederhana tersebut menjadi simbol bahwa mimpi tumbuh dari ruang-ruang kecil yang hangat.





