
BicaraPlus – Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan karya terbaru sutradara Teddy Soeriaatmadja, yang menggandeng Angga Yunanda dan Shainina Cinnamon sebagai pemeran utama.
Film ini resmi diperkenalkan dalam acara press conference dan press screening yang berlangsung hangat, menampilkan kolaborasi apik antara para pemain dan kru produksi.Teddy menjelaskan bahwa kisah film ini awalnya dikembangkan sebagai thriller murni, namun dalam prosesnya berevolusi menjadi sebuah drama humanis yang dekat dengan kehidupan masyarakat. “Yang membuat cerita ini menarik adalah kedekatan karakternya dengan realitas penonton.
Malik dan Alia menghadapi persoalan ekonomi dan rumah tangga yang sangat familiar di kehidupan banyak orang,” ungkap Teddy.Dalam kesempatan tersebut, penulis skenario Dedy Surya Maja juga menambahkan bahwa film ini berusaha menangkap cerminan sosial masyarakat Indonesia saat ini tentang pasangan muda yang berjuang menghadapi tekanan hidup, sambil tetap mempertahankan cinta dan harapan.Sinematografi yang digarap oleh Terra serta penyuntingan oleh Alin menjadi kekuatan tersendiri.
Teddy menyebut keduanya berhasil menjaga ritme emosi dan ketegangan dalam film. “Pacing film ini benar-benar dijaga. Saat penonton merasa tegang, terkejut, atau tersentuh semuanya adalah hasil kolaborasi editing yang solid,” tuturnya.Sementara itu, Angga Yunanda dan Shainina Cinnamon berbagi pengalaman mereka selama proses syuting. Keduanya mengaku sempat merasa kaget dengan pendekatan kamera yang sangat dekat dan intens. “Awalnya agak canggung, tapi lama-lama terbiasa. Justru itu membuat karakter terasa lebih hidup dan nyata,” kata Angga.Proses kreatif yang matang juga dirasakan oleh para pemain lain.
Mereka menilai bahwa tahap pra-produksi menjadi momen paling berharga karena seluruh pemahaman karakter telah tuntas sebelum pengambilan gambar dimulai. “Syuting itu seperti tamasya. Semua sudah selesai di awal, tinggal menikmati proses di lokasi,” ujar Shainina dengan tawa.Salah satu aktor pendukung mengungkap tantangan dalam memerankan karakter dengan energi kontras dibanding pemain utama. “Mereka berdua (Malik dan Alia) begitu natural dan cair, sementara saya harus tampil serius dan mengancam.
Tapi itu justru menarik,” ujarnya sambil tersenyum.Film ini menjadi bukti bahwa karya Teddy Soeriaatmadja selalu mengedepankan kedalaman karakter dan realitas emosional, bukan sekadar hiburan visual. Kolaborasi antara sutradara, penulis, sinematografer, dan pemain menjadikan film ini salah satu yang paling dinanti oleh penikmat film Indonesia.





