
BicaraPlus – Dunia perfilman Indonesia kembali menghadirkan karya terbaru berjudul “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih” yang resmi tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (25/9/2025). Film ini menjadi salah satu yang paling dinantikan karena mengangkat tema universal tentang cinta, pilihan hidup, dan keberanian untuk menghadapi luka, sekaligus dibalut dengan sentuhan drama dan komedi segar.
Judul “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih” sendiri lahir dari proses panjang. Produser menceritakan bahwa ide tersebut muncul dari percakapan serius hingga obrolan ringan di pesawat, lalu dibawa ke diskusi yang lebih matang. “Setiap orang baik dalam percintaan, pekerjaan, maupun kehidupan pasti pernah merasakan dilema seperti ini. Itu sebabnya judul ini terasa dekat dengan siapa pun. Kami bisa tertawa dengan judul ini, merenung, bahkan menangis. Karena di usia berapa pun, di ruang kerja apa pun, kita pasti berhadapan dengan pilihan: dilanjutkan salah, atau disudahi perih,” ujarnya.
Sutradara Benny menyambut ide ini dengan penuh semangat. Ia menilai naskah tersebut sangat tepat untuk dieksekusi, terlebih dengan pengalaman panjangnya di industri film. “Bagi saya, judul ini bukan sekadar nama, tapi bagian dari kehidupan. Ada banyak pengalaman nyata yang bisa menjadi refleksi penonton,” jelasnya.

Para pemain juga berbagi cerita menarik mengenai proses syuting. Salah satunya adalah Kevin Ardilova yang mengaku ini adalah film komedi pertamanya. “Saya bilang ke Pak Benny, saya belum pernah main komedi. Nggak tahu harus ngapain. Tapi beliau yakin saya bisa dan arahin banget. Main komedi itu tricky, kalau terlalu berlebihan jadi cringe, kalau kurang malah terasa drama. Buat saya ini tantangan baru setelah banyak main peran serius,” ungkap Kevin. Ia menambahkan, chemistry dengan lawan main seperti Tissa Biani dan Mikha Tambayong sangat membantu, apalagi mereka sudah akrab di luar lokasi sehingga proses reading singkat pun berjalan lancar.
Tissa Biani yang berperan sebagai Intan, seorang warga lokal Braga, mendapat tantangan khusus. “Aku harus bisa bahasa Sunda, bukan cuma logatnya. Itu permintaan Pak Benny. Awalnya agak sulit, tapi ternyata banyak banget dialogku pakai Sunda. Syuting di Bandung jadi menyenangkan karena udaranya sejuk, orang-orang ramah, dan kalau ada waktu luang bisa jalan-jalan kulineran,” kata Tissa.
Pengalaman syuting di Bandung memang memberikan warna tersendiri. Selain suasana kota yang mendukung, para pemain merasa lebih leluasa mengeksplorasi karakter. “Kalau ada waktu pulang cepat, ya pasti jalan-jalan. Tapi tetap fokus sama karakter. Rasanya seperti pulang kampung karena harus menyatu dengan suasana lokal,” tambah Tissa.
Film “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih” juga menghadirkan deretan aktor muda berbakat yang siap mengaduk emosi penonton. Kisahnya bukan hanya soal percintaan, tetapi juga refleksi kehidupan sehari-hari tentang keberanian menghadapi pilihan sulit.
Dengan kombinasi drama emosional dan sentuhan komedi segar, film ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berbeda bagi penonton. Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih”, mulai hari ini hanya di bioskop seluruh Indonesia.





