5 Jam di Gedung KPK: Bupati Pati Sudewo dan Kisah Uang yang Katanya Bukan Korupsi

Untitled design 67

BicaraPlus – Bupati Pati, Sudewo, hari ini, Senin (22/9/2025) kemarin, memenuhi panggilan Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia datang ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dikawal oleh empat orang termasuk pengacara.

Sudewo diperiksa penyidik KPK selama kurang lebih lima jam. Dari pukul 09.42 WIB sampai pukul 15.13 WIB. Lima jam itu terbilang lama, terlebih kalau dihabiskan dengan ditanya-tanya seputar kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.

Usai diperiksa, wartawan langsung menyerbu. Pertanyaannya tentu seputar uang. Dugaan ada uang panas yang nyasar ke kantong Sudewo. Dengan singkat ia menjawab, “Saya dimintai keterangan terkait dengan kereta api. Tidak ada pengembalian uang.”

Di luar gedung, suasana sempat panas. Ajudan dan pengawal Sudewo sibuk pasang badan agar wartawan susah motret. Ada yang sampai jatuh juga, saking chaos-nya. Untung petugas keamanan cepat melerai. Kalau enggak, bisa-bisa suasana berubah jadi sinetron laga sore hari.

Ini bukan pertama kalinya Sudewo mampir ke KPK. Sebelumnya, dia sudah pernah diperiksa pada Rabu (27/8/2025). Waktu itu, gosipnya ia dapat “komitmen fee” dari proyek kereta api di Jawa Tengah. Angkanya lumayan sebesar Rp720 juta. Bahkan, KPK sudah sempat menyita Rp3 miliar dari rumahnya.

Tapi Sudewo punya alibi, ia menegaskan semua uang itu katanya hasil keringatnya sendiri waktu masih jadi anggota DPR.

“Itu kan pendapatan. Sudah dijelaskan rinci, ada pemasukan, ada pengurangan. Semua jelas,” ujarnya kalem.

Untuk sekarang, Sudewo memilih bungkam. Setelah berkata soal “Tidak ada pengembalian uang”, ia langsung ngacir ke mobil Innova hitam dengan pelat B 2576 WFA.

Drama bupati, proyek kereta api, dan uang panas, sepertinya kisah ini belum berhenti di sini. Tunggu saja episode berikutnya.

Foto: Dok. Istimewa

Bagikan