
BicaraPlus – Presiden Prabowo Subianto kembali mengguncang panggung politik nasional dengan melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid II. Sebanyak 11 pejabat baru resmi dilantik di Istana Negara berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96/P dan 97/P Tahun 2025. Perombakan kali ini menegaskan komitmen Prabowo untuk memperkuat fondasi politik, keamanan, komunikasi publik, hingga sektor kepemudaan demi memastikan roda pemerintahan berjalan lebih efektif dan responsif terhadap tantangan bangsa.
Figur senior maupun wajah baru tampil dalam barisan. Djamari Chaniago, jenderal purnawirawan dengan segudang pengalaman mulai dari Pangdam III/Siliwangi, Panglima Kostrad, hingga Wakil KSAD dan Kasum TNI, dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Kehadirannya diyakini memperkuat stabilitas keamanan nasional di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks. Erick Thohir, pengusaha sukses yang pernah menjabat Menteri BUMN dan kini juga Ketua Umum PSSI, digeser menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. Langkah ini menegaskan ambisi Prabowo menjadikan olahraga sebagai kekuatan diplomasi sekaligus alat membangun karakter generasi muda.
Di sisi komunikasi, Muhammad Qodari, pendiri Indo Barometer dan pengamat politik dengan latar akademik hingga level doktor, diangkat menjadi Kepala Staf Kepresidenan. Sosoknya yang dikenal tajam membaca peta politik diharapkan mampu memperkuat strategi komunikasi dan stabilitas hubungan antara pemerintah dengan publik. Sementara itu, Angga Raka Prabowo, politisi muda Gerindra dan mantan Wamen Komunikasi dan Digital, dipercaya memimpin Badan Komunikasi Pemerintah. Rekam jejaknya dalam kampanye digital menjadi alasan utama penunjukannya agar mesin komunikasi negara bisa lebih terintegrasi dan menjangkau generasi muda.

Bidang keamanan dan reformasi Polri dipercayakan kepada Ahmad Dofiri, mantan perwira tinggi Polri yang dikenal berkarakter tegas dalam tugas operasional. Ia kini duduk sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Polri, posisi strategis untuk memastikan transformasi institusi kepolisian berjalan sesuai visi pemerintah. Pada sektor ketenagakerjaan, Afriansyah Noor kembali mengisi kursi Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Dengan pengalaman politik dan birokrasi yang panjang, kehadirannya memberi kesinambungan dalam kebijakan perlindungan tenaga kerja.
Selain itu, Rohmat Marzuki, kader Gerindra yang sebelumnya berkiprah di DPRD Jawa Tengah, dipercaya menjadi Wakil Menteri Kehutanan untuk memperkuat program pelestarian hutan dan energi hijau. Farida Farichah, politisi PKB yang juga aktif di jaringan NU dan kepemudaan, ditugaskan sebagai Wakil Menteri Koperasi untuk mendorong ekonomi kerakyatan. Di bidang kesehatan dan pangan, Nanik Sudaryati Deyang bersama Sony Sanjaya dipilih sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, membawa pengalaman dalam isu pangan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan Sarah Sadiqa, yang sebelumnya menjabat Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP, kini menempati kursi tertinggi sebagai Kepala LKPP, mengawal transparansi dan tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid II ini bukan sekadar bongkar pasang jabatan, melainkan strategi besar Prabowo Subianto untuk memperkuat sendi pemerintahan dengan kombinasi tokoh militer, teknokrat, politisi, pengusaha, hingga akademisi. Pilihan nama-nama baru ini mencerminkan kebutuhan akan stabilitas keamanan, peningkatan komunikasi publik, dorongan ekonomi rakyat, serta optimalisasi tata kelola pemerintahan. Dengan formasi anyar ini, publik menanti bagaimana para pejabat baru mampu menjawab ekspektasi besar dan tantangan nyata di tengah situasi global dan domestik yang terus bergerak dinamis.