Bill Gates, Rp8 Triliun untuk Indonesia, dan Pertanyaan Lama soal Filantropi

downloadgram.org 553441958 17892499107343429 7820797902934178301 n

BicaraPlus – Pendiri Microsoft sekaligus filantropis Bill Gates kembali menaruh perhatian pada Indonesia. Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Gates berkomitmen memberi dukungan senilai Rp8 triliun untuk sektor kesehatan.

Nilainya, kata Menteri Kesehatan, sudah mencapai Rp7–8 triliun dalam bentuk bantuan langsung. Namun, jika dihitung secara lebih luas, dampaknya bisa mencapai sekitar US$4,5 miliar.

“Beliau sangat besar perhatiannya kepada Indonesia. Bantuan ini luar biasa,” ujar Prabowo di Manhattan, beberapa waktu lalu.

Fokus di Kesehatan

Gates bukan sosok baru di dunia kesehatan global. Melalui Bill & Melinda Gates Foundation, ia menyalurkan miliaran dolar untuk penelitian obat, vaksin, hingga pengentasan penyakit menular. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapat perhatian.

Dana Rp8 triliun itu, kata Prabowo, akan digunakan untuk riset benih, obat-obatan, hingga vaksin. Sasarannya: kelompok paling rentan, dari masyarakat miskin hingga anak-anak sekolah. “Pendidikan kunci masa depan kita,” kata Prabowo, menyiratkan bahwa bantuan ini tak berhenti di laboratorium, tapi juga merembet ke kelas-kelas belajar.

downloadgram.org 553482701 17892499086343429 425929708790692170 n

Bintang Jasa untuk Gates

Sebagai bentuk penghargaan, Prabowo memberikan Order of Distinguished Stars atau Bintang Jasa Utama kepada Gates. Ini bukan sekadar simbol seremonial. Dengan tanda jasa itu, pemerintah Indonesia secara resmi mengakui kontribusi sang miliarder dalam mendukung pembangunan, khususnya di sektor kesehatan.

“Dengan Bill Gates sangat positif. Banyak bantuannya luar biasa,” ucap Prabowo.

Pertemuan yang Berlanjut

Kedekatan Gates dan Prabowo sebenarnya sudah terjalin sejak beberapa bulan lalu. Mei 2025, Gates datang ke Jakarta untuk membahas uji coba vaksin sekaligus meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program andalan pemerintahan Prabowo.

Kunjungan itu menandai awal dari komitmen Gates untuk mendukung pendanaan sejumlah program kesehatan di Indonesia. Pertemuan di New York kali ini menjadi kelanjutannya, janji lisan di Jakarta berubah jadi angka konkret.

Rekam Jejak Gates Foundation di Indonesia

Bantuan Gates ke Indonesia bukan pertama kali. Sejak lebih dari satu dekade lalu, Gates Foundation sudah menyalurkan dana untuk berbagai program kesehatan publik di tanah air. Mulai dari pencegahan malaria di Papua, dukungan vaksin polio, hingga pendanaan riset pertanian berkelanjutan.

Namun, filantropi global juga punya catatan kritis. Di sejumlah negara Afrika, misalnya, ada kritik bahwa program Gates terlalu menekankan solusi teknologi, seperti vaksin, bibit unggul, atau obat baru, tanpa cukup memperkuat sistem kesehatan lokal. Akibatnya, ketika bantuan berakhir, sistem yang dibangun sering tidak berkelanjutan.

Antara Kemandirian dan Ketergantungan

Pertanyaan serupa muncul di Indonesia, apakah Rp8 triliun bantuan Gates akan benar-benar memperkuat sistem kesehatan nasional, atau justru membuatnya tergantung pada kemurahan hati filantropis?

Bantuan Gates adalah peluang. Tapi ia juga ujian, mampukah pemerintah memastikan uang itu bekerja untuk rakyat, sekaligus menyiapkan fondasi agar sistem tetap berjalan bahkan ketika donasi berhenti?

Dan di situlah tantangannya. Karena Rp8 triliun memang besar, tapi harga kemandirian jauh lebih mahal.

Bagikan