Dian Siswarini Kepemimpinan Visioner di Era Digital, dari Tower BTS hingga Puncak Telkom

Di tengah dominasi industri yang selama ini lekat dengan sosok laki-laki, nama Dian Siswarini muncul sebagai pengecualian. Ia bukan hanya menembus batas-batas itu, tetapi juga menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan di sektor teknologi bukan sekadar wacana. Perjalanan kariernya dari seorang engineer hingga kini menjabat sebagai Direktur Utama Telkom Indonesia adalah kisah tentang keberanian, inovasi, dan dedikasi jangka panjang.

Dari Engineer ke CEO

Lahir di Majalengka, Jawa Barat, Dian menempuh pendidikan di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah bidang yang pada awal 90-an masih sangat didominasi pria. Kariernya dimulai sebagai insinyur komunikasi satelit, hingga kemudian bergabung dengan PT XL Axiata Tbk pada tahun 1996.

Ketika banyak orang memimpin dari balik meja, Dian melakukan hal sebaliknya. Ia memanjat tower Base Transceiver Station (BTS) setinggi 50 meter, demi memahami tantangan teknis di lapangan. Aksi ini menjadi simbol pendekatan kepemimpinannya: empatik, turun langsung, dan berbasis pengalaman nyata.Pada tahun 2015, Dian diangkat sebagai Presiden Direktur & CEO XL Axiata. Di bawah kepemimpinannya, XL mengalami transformasi digital besar-besaran. Ia memindahkan arah perusahaan dari sekadar penyedia layanan telekomunikasi menjadi pemain utama dalam ekosistem digital nasional.

Tak hanya fokus pada profit, Dian juga membangun budaya kerja inklusif, mendorong keterlibatan perempuan di bidang teknologi dan mengembangkan kepemimpinan perempuan di internal perusahaan. Atas pencapaiannya, ia masuk dalam daftar Forbes Asia’s Power Businesswomen pada 2019.

Amanah Baru Menjadi Dirut Telkom Indonesia

Mei 2025 menjadi tonggak sejarah. Dian Siswarini diangkat menjadi Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menjadikannya perempuan pertama yang memimpin BUMN telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Kini, ia dihadapkan pada tanggung jawab yang jauh lebih besar memimpin transformasi Telkom di tengah tantangan globalisasi digital, kompetisi OTT, dan perubahan perilaku konsumen. Namun, publik optimis. Gaya kepemimpinannya yang visioner, efisien, dan inklusif menjadi harapan baru bagi Telkom dan sektor BUMN secara luas.

Kepemimpinan Berbasis Nilai

Yang membedakan Dian adalah nilai yang ia bawa dalam setiap langkahnya—kejujuran, keberanian, ketekunan, dan keinginan untuk selalu belajar. Ia bukan hanya pemimpin yang memimpin dari atas, tapi yang tumbuh bersama tim, memahami akar persoalan, dan berani melakukan lompatan strategis.

“Menjadi perempuan di dunia teknologi bukan berarti harus seperti laki-laki. Jadilah versi terbaik dari diri kita, dengan pendekatan dan nilai yang kita yakini,” – Dian Siswarini.

Dian adalah gambaran nyata bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi pemimpin transformasi, bahkan di industri teknologi yang penuh tantangan. Sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani bermimpi besar dan menembus batasan-batasan sosial maupun struktural. (Qnf)

Bagikan