Bank Indonesia Proyeksikan Laju Ekonomi Kuartal IV Melesat di Atas 5,04 Persen

Sambutan GBI PTBI 2022

BicaraPlus — Bank Indonesia (BI) menyatakan optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV-2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, memperkirakan laju ekonomi pada triwulan penutup tahun ini akan melampaui realisasi kuartal III-2025 yang tercatat sebesar 5,04 persen.

Proyeksi bullish ini, disampaikan Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (12/11), didasarkan pada akselerasi injeksi daya beli dan investasi dari koridor fiskal.

“Kami perkirakan ekonomi kuartal IV akan lebih tinggi, sejalan dengan ekspansi stimulus fiskal yang lebih cepat dan berjalannya proyek-proyek pemerintah serta paket kebijakan ekonomi 2025 dan bansos di kuartal IV,” tegas Perry, menggarisbawahi pentingnya sinergi fiskal-moneter.

Perry Warjiyo menjelaskan bahwa fondasi utama optimismenya terletak pada ekspansi fiskal yang digelontorkan pemerintah menjelang akhir tahun. Total stimulus fiskal yang telah dirancang dan direalisasikan mencapai Rp 46,23 triliun, sebuah manuver besar untuk memacu konsumsi rumah tangga dan aktivitas investasi.

Rincian paket stimulus tersebut adalah Paket Awal (8+4+5) senilai Rp16,23 triliun dan Paket Tambahan senilai Rp30 triliun, yang diarahkan untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas investasi.

Selain kucuran dana yang masif, pemerintah juga terus menjaga konsistensi dalam merealisasikan berbagai proyek program prioritas. Upaya ini merupakan dorongan struktural yang bertujuan memastikan target pertumbuhan ekonomi tahunan di level 5,2 persen dapat dikejar secara maksimal.

Dengan memperhitungkan seluruh dorongan kebijakan moneter dan percepatan belanja pemerintah di kuartal terakhir, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2025 akan berada di kisaran 5,1 persen. Angka ini menempati titik tengah atas dari rentang proyeksi BI, yaitu 4,7 persen hingga 5,5 persen.

Proyeksi ini menunjukkan keyakinan Bank Indonesia bahwa percepatan belanja pemerintah pada kuartal penutup tahun akan berfungsi sebagai tuas (lever) yang efektif untuk mendorong momentum pertumbuhan, menopang laju ekonomi di tengah dinamika global yang masih diwarnai ketidakpastian.

Foto: Dok. Bank Indonesia

Bagikan