Bali Punya Destinasi Wisata Kesehatan & Wellness Internasional Pertama di Indonesia

tf53u0o2g74fnrc

BicaraPlus – Semilir angin pantai Sanur menyapa, memeluk erat harapan baru. Di balik tenangnya debur ombak, sebuah lompatan besar tengah terjadi di sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia. Pada 25 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, yang kini dikenal sebagai The Sanur. Sebuah destinasi wisata kesehatan dan kebugaran internasional pertama yang dirancang untuk mengubah cara pandang kita tentang pengobatan.

The Sanur bukan sekadar rumah sakit. Bayangkan sebuah kota kecil seluas 41,26 hektare yang dibangun sebagai ekosistem penyembuhan holistik. Di sini, layanan medis kelas dunia menyatu harmonis dengan keindahan dan ketenangan Bali. Pasien tidak hanya mendapatkan perawatan terbaik, tetapi juga pengalaman yang memulihkan tubuh, pikiran, dan jiwa secara menyeluruh.

Selama ini, banyak warga Indonesia yang terpaksa berobat ke luar negeri, menyebabkan potensi devisa hingga Rp150 triliun per tahun menguap begitu saja. Kehadiran The Sanur adalah jawaban atas tantangan itu. Seperti yang ditegaskan oleh Presiden Prabowo, “Kita membangun ini agar rakyat Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di tanah air sendiri.”

Pusatnya adalah Bali International Hospital (BIH). Fasilitas canggih ini mengadopsi teknologi medis mutakhir dan menghadirkan Center of Excellence (CONGO): Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, dan Orthopedics. Tak hanya itu, tersedia juga berbagai klinik internasional, seperti Alster Lake Clinic dari Jerman yang fokus pada healthy aging dan bio-organic infusions.

Yang membanggakan, 65 persen tenaga medis di sini adalah dokter-dokter Indonesia lulusan luar negeri yang pulang untuk mengabdi. “Saya ingin membawa pulang standar terbaik dunia untuk bangsa saya sendiri,” kata dr. Komang Ariawan, seorang spesialis jantung yang sebelumnya berpraktik di Singapura.

penampakan kek sanur istimewa 169

Pengobatan jadi Pengalaman Menyenangkan
Di The Sanur, proses penyembuhan tidak melulu terasa tegang. Pasien dapat menjalani terapi jantung di pagi hari, lalu menikmati teh jamu hangat di tepi pantai saat senja. Sesi yoga atau meditasi dengan pemandangan ombak pun menjadi bagian dari terapi.

“Ini bukan sekadar pengobatan. Ini perjalanan menyeluruh untuk menyembuhkan tubuh, pikiran, dan jiwa,” ujar Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.

Ia menambahkan, optimisme terhadap tren wellness and health tourism global akan menjadikan Sanur sebagai destinasi favorit. “Kami ingin membuat pengalaman berobat menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukan menegangkan,” ujarnya. Bahkan, Presiden Prabowo sempat bercanda dalam pidatonya, “Siapa tahu saya juga diam-diam akan ke sini, untuk perbaikan gigi saya,” yang disambut tawa hangat para undangan.

Kombinasi teknologi terkini dengan sentuhan budaya lokal menjadi daya tarik utama. BIH dilengkapi robotic surgery dan pemantauan kesehatan berbasis artificial intelligence, namun setiap kamar pasien dirancang dengan nuansa Bali yang meneduhkan. Di Wellness Village, tradisi Usada Bali, pengobatan berbasis manuskrip kuno, menunggu untuk dieksplorasi. Pengunjung bisa merasakan langsung pijatan tradisional, ramuan herbal, bahkan ritual pembersihan diri melukat yang sudah mendunia.

Dampak Ekonomi dan Ketenagakerjaan
The Sanur ditargetkan mampu menarik 123.000 hingga 240.000 pasien pada tahun 2030, yang sebelumnya berobat ke luar negeri. Dengan demikian, proyeksi penghematan devisa bisa mencapai Rp86 triliun dan penambahan devisa hingga Rp19,6 triliun.

InJourney, sebagai pengelola KEK Sanur, berkomitmen penuh menjadikan proyek ini motor penggerak ekonomi. Hingga saat ini, investasi yang sudah terserap mencapai Rp4,88 triliun, datang dari 13 pelaku usaha.

Selain itu, The Sanur membuka ribuan lapangan kerja baru. Saat ini, total penyerapan tenaga kerja mencapai 4.031 orang, termasuk pemberdayaan tenaga disabilitas. Komitmen inklusif ini juga terlihat dari pemanfaatan produk dan karya seni lokal di seluruh kawasan, menjadikan The Sanur tidak hanya destinasi kelas dunia, tetapi juga etalase potensi bangsa.

“Kami optimis, The Sanur tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga motor penggerak perekonomian yang berkontribusi terhadap pertumbuhan nasional,” kata Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat.

Dengan target menyerap investasi hingga Rp20 triliun, The Sanur diproyeksikan menjadi pionir destinasi wisata kesehatan terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah langkah strategis untuk menjadikan Indonesia pemain utama dalam wellness and health tourism global, sekaligus membuktikan bahwa kita mampu membangun layanan kesehatan mandiri, modern, dan membanggakan.

Foto: Dok. Istimewa

Bagikan