Agita Minta Pemerintah Evaluasi KIP Kuliah dan TKA agar Tidak Bebani Mahasiswa

1000015167 edited

BicaraPlus – Senator asal Jawa Barat, Agita Nurfianti, menyoroti pelaksanaan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) dalam proses penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri.

Dalam rapat kerja Komite III DPD RI bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Agita meminta pemerintah mengevaluasi implementasi kedua program agar tidak menjadi beban bagi calon mahasiswa, khususnya dari keluarga kurang mampu.“Proses pengajuan KIP mohon bisa disosialisasikan agar universitas tidak mempersulit mahasiswa yang mengajukan. Di Jawa Barat, saya masih menemukan adanya hambatan bagi penerima beasiswa KIP,” ujar Agita.Selain itu, Agita mempertanyakan peran TKA yang kini menjadi salah satu prasyarat masuk ke perguruan tinggi negeri.

Menurutnya, perlu ada kejelasan apakah TKA hanya bersifat administratif atau menjadi faktor penentu seleksi.Menanggapi hal itu, Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto menjelaskan bahwa TKA belum menjadi faktor penentu penerimaan mahasiswa baru, melainkan digunakan sebagai data awal verifikasi akademik.“Tes ini bukan bahan pertimbangan langsung dalam seleksi, tapi sebagai alat verifikasi agar data akademik siswa bisa dipetakan dengan lebih objektif,” jelas Brian.

Agita menyambut baik klarifikasi tersebut dan menegaskan pentingnya pemerintah menjalankan kebijakan pendidikan dengan prinsip keadilan, transparansi, dan kemudahan akses. Ia juga mendukung pembentukan forum koordinasi antara Kemendiktisaintek dan DPD RI untuk memperkuat sinergi kebijakan pendidikan nasional yang berbasis kebutuhan daerah.DPD RI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa hambatan birokrasi,” pungkas Agita.

Bagikan