
BicaraPlus – Tercatat 70 kasus keracunan dengan 5.914 penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) terdampak sepanjang Januari hingga September 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Ia menyatakan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut dan berjanji akan segera berbenah agar kasus serupa tidak terulang kembali.
Menanggapi laporan itu, Presiden Prabowo Subianto langsung menginstruksikan langkah tegas. Pemerintah memutuskan untuk menutup sementara SPPG (Satuan Penyelenggara Pemberian Gizi) yang bermasalah, melakukan evaluasi menyeluruh, serta investigasi mendalam. Presiden menegaskan keselamatan anak merupakan prioritas utama negara.
Pemerintah juga mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) serta memperbaiki proses sterilisasi alat makan, kualitas air, dan pengelolaan limbah. Selain itu, Puskesmas dan UKS diminta aktif melakukan pengawasan rutin di sekolah-sekolah. Semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah diperintahkan terlibat aktif tanpa menunggu instruksi lebih lanjut.
Besok pagi, pemerintah akan menggelar rapat bersama kepala daerah, kepala dinas kesehatan, kepala dinas pendidikan, dan sekretaris daerah secara daring. Menteri Kesehatan dijadwalkan memberi arahan teknis, didampingi perwakilan BGN. Rapat lanjutan akan kembali digelar Rabu mendatang untuk merumuskan strategi tambahan demi memperkuat tata kelola program MBG.
Pemerintah menegaskan semua langkah ini dilakukan secara terbuka agar masyarakat yakin makanan yang disajikan dalam program makan bergizi gratis aman, higienis, dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia.