5.000 Juru Masak Turun Gunung Menyelamatkan MBG

01JVK6HCH445Q2NTNZ463S2AY2

BicaraPlus – Makan Bergizi Gratis (MBG), program unggulan yang bertujuan mereduksi angka kekurangan gizi di kalangan anak-anak, belakangan ini disorot bukan hanya karena skala ambisiusnya, tetapi juga karena insiden-insiden keamanan pangan yang sempat terjadi. Di tengah desakan untuk menghentikan program yang baru saja membentuk 10.765 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) operasional. Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah cepat, mengundang para ahli di balik meja dapur. Sebanyak 5.000 juru masak profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) kini disiapkan untuk turun ke seluruh penjuru negeri, mengubah dapur-dapur layanan gizi menjadi ruang praktik memasak berstandar higienis.

Kolaborasi antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Indonesian Chef Association (ICA) ini merupakan reaksi cepat terhadap tantangan terbesar program MBG di lapangan: standar praktik memasak dan higienitas pangan. Meskipun inisiatif pembentukan ribuan SPPG mendapat apresiasi, Ketua Umum ICA, Susanto, mengakui bahwa organisasinya turut berempati terhadap sejumlah insiden keamanan pangan yang sempat mencuat.

Insiden tersebut memicu usulan dari beberapa pihak agar program MBG dihentikan, sebuah langkah yang dinilai Susanto sebagai solusi yang keliru dan tergesa-gesa.

“Usul berbagai pihak untuk menghentikan program MBG bukanlah solusi. ICA bahkan siap mendukung keberlangsungan dan kelancaran program unggulan cepat pemerintah Presiden Prabowo Subianto ini,” tegas Susanto.

ICA, sebagai organisasi yang menaungi para chef bersertifikat nasional hingga internasional, memilih jalan perbaikan struktural, bukan penghentian total.

Tindak lanjut dari kesepakatan yang digagas pada 8 September silam ini mulai diimplementasikan pada Senin, 13 Oktober mendatang. Kepala BGN Dadan Hindayana mengonfirmasi pengerahan besar-besaran ini.

“Para Chef yang sudah sangat profesional ini akan kami terjunkan ke berbagai wilayah di Indonesia, mulai hari Senin, 13 Oktober nanti,” ujar Dadan.

Pengerahan 5.000 juru masak profesional ini diarahkan untuk mengisi setiap dapur SPPG di seluruh Indonesia. Peran mereka melampaui sekadar memasak; mereka adalah pendamping, pelatih, dan penyuluh yang bertugas mengajarkan praktik memasak yang baik, higienis, dan profesional.

Dukungan ICA tidak berhenti pada pengerahan personel. Organisasi tersebut, yang dikenal memiliki jejaring kuliner luas dan berstandar tinggi, juga menawarkan dukungan teknis komprehensif kepada BGN. Ini mencakup: Pelatihan dan Pendampingan, yakni melakukan transfer ilmu dan keahlian langsung kepada personel di SPPG daerah.

Kemudian Sertifikasi, memastikan kualitas dan standar higienitas yang diterapkan di setiap Satuan Pelayanan memenuhi kriteria profesional.

ICA berharap dapat menjadi mitra strategis BGN, menyediakan solusi yang nyata dan berkelanjutan, khususnya dalam hal kualitas dan keamanan pangan. Upaya ini merupakan pengakuan pragmatis dari BGN sebagaimana diapresiasi oleh Dadan bahwa program sehebat MBG memerlukan sentuhan profesionalisme dapur untuk memastikan bahwa gizi yang disalurkan benar-benar aman dan efektif terserap oleh anak-anak penerima. Ini adalah strategi yang mengintegrasikan keahlian kuliner kelas atas dengan program sosial negara.

Bagikan